Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku
lam memilih ba
Kedua Kakinya
: Lusia
rt
pak!" Bang Hardi meremas jemari tanganku. Aku menggeng
bangun tengah malam untuk melakukan sholat malam, dan setelahny
ma kalian, ayo kita kedepan sambil membantu Fand
ring sebentar," tolakku dengan hal
Bang Hardi sembari mencium pipiku, setelah i
ang Hardi, aku menatap punggungny
kedua kakinya seolah tak menapak lantai semen
ah kedua kakinya, namun
di sekat antara dapur dan ruang tengah. 'Ah sudahlah mungkin h
ingga bersih. Aku menyusul Suami dan Anak-anakku keruang tengah, sambil membawa se
ku sembari menaruh segelas kopi di ata
guru baru yang sangat cantik, dan Ibu guru itu sangat
ta bapak jangan bilang sama Emak," Fandi senyum-senyum men
ggangnya, Bang Hardi tertawa terbah
ang cuma berca
ungut ke
i terkekeh meli
alihkan pembicara
?" tanyaku sambil mem
ya Ibu Rika,
k ya?" pujiku
" sahut Fandi, ia mengusap lembut pi
g pernah Bapak temui," ujar Bang Hardi
mirip udang
mati wajah Bang Hardi yang nampak b
nya memamerkan deretan gig
nggilku ketika melihat b
ingsut men
tanya dengan pelan, ke
k udah nga
t pucuk kepala Kurnia, ya
Fandi yang sedang memasukkan bukunya kedalam ta
ak tadi bantu
k dan terseny
ar Fandi seraya menguap lebar dan kedua bola mat
Fandi lalu menuntunnya memasuki kamar mereka, sementara
l merebahkan Kurnia disisi Fandi dan
an kode agar aku tak bicara, tak
dengan berjingkat, lalu me
a, Bang Hardi menyesap kop
!" ajak Bang Hardi sam
Ban
ras yang terdapat bale-bale bambu
ursi, namun tetap bisa untuk rebah
sandar. Aku mengikuti permintaannya. Kami menatap langit y
perduli meskipun tertutup awan dan sinarnya menghilang karen
ak akan lagi bersama kalian," ujar Bang Hardi lirih, aku memalingkan waja
ya yang semakin mem
Abang semakin bicara
hnya, lalu dic
an sangat erat, hingga aku
nih," aku berontak s
Hardi menghujani wajahku
berdetak sedikit lebih kencang, menerima semua sentuha
" bisiknya di telinga
🌷🌷🌷
buah pelampiasan berlanjut di d
gan kenikmatan pernikahan dalam penyatu
seolah tak
kewalahan d
kulai di sisiku, keringat memb
ih dari hidup Abang sendiri," ucapnya sambil menc
an Anak-anak yang Adek punya saat ini," a
menjadi sedih. Ayo istirahat karena hari hampir pagi," B
ba tak merasa mengantuk. Fikiranku berke
rdi akan meninggalkan
gun, perasaan aku belum ter
rdi semalam, ia begitu perkasa mala
ya. Ia menggeliat lalu membuka kedua netranya. "
ng," ja
n yang berserakan di lantai, namun tan
isiknya di telingaku, ak
sholat yuk Bang
rrr aja De
erakan juniornya
tu gerakan Bang Hardi telah mengunci tubuhku
i, hingga tubuh Bang Hardi kembali terkulai d
siknya. Seketika hawa hangat mengaliri wajahku, a
ndi lalu sho
patkan kekuatan dari mana ia seolah tak merasakan le
ah kami pun mengakhiri semua l
adalah ha
n, biarlah mereka menikmati hari
an di temani Bang Hardi samb
nak-anak dulu!" aku bangkit ta
rlilit handuk aku membangun
i?" tanyaku ketika kami meny
ek," jawabnya sambil menik
ya Ba
anget," seru Kurnia. Aku me
an Emak selalu jua
minta membuka warung nasi. Masakan Emak kalian, meskipun sederha
ng bisa
rdi, ia mengulurkan tangan untuk kucium seperti
amu'al
am, hati-hati
dan menatapku
gkah dengan langk
ap punggungnya yan
n terjadi dengan Bang Ha
sebagai buruh cuci dan s
agan Darta untuk mencuci
salam saat telah berada di teras kediam
ambil mempersilahkan aku masuk. Istri juragan D
Jurag
erletak di samping dapur. Dengan cekatan a
menit, aku membalik paka
asuk karena harus mengantarkan istrinya mau melahir
rja di sawah Juragan. Tetapi Bang Hardi tak bercerita apa pu
ayangnya tak terawat," ujar Juragan Sekar sembar
wajah saya pas-pasan aja
anya tersenyum menanggapi ucapan Juragan
i waktu seusia Fandi Anak kamu, bukan apa-apa Num. Saya sayang kalo
mau Juragan," jawabku spontan, aku merasa bahag
u ya Num!" ujar Juragan Sekar semba
ama sekali aku tak pernah mampu untuk me
lepas dari sini aku harus kerumah Juragan Agung.
samb