Gairah Cinta Sang Miliarder
gat hancur begitu mengetahui bahwa tunangannya berselingkuh denga
itu. karena dalam keadaan mabuk, Devan langsung mencium bibir wanita itu dengan ganas. Wanita itu berusaha untuk melepaskan diri, tapi apa daya tenaganya tidak bisa mela
m! Anda pikir Saha wanita
daan mabuk, menjawab tanpa
ang masuk ke club malam deng
Devan. "Memang apa urusa
emalam ini tidak pantas menjad
, mi
ngar jawaban wanita itu. Dengan angku
titah Devan. Senyum tercetak jelas di wajahnya, memba
*
a bangkrut, sehingga ia bekerja di sebuah
ia mulai
adalah yang per
ika wanita itu bukanlah wanita mura
rkan ada laki-laki lain yang menyen
n segera melaksana
*
ni, dan terutama caranya melawan membuat Devan merasa tertantang. Ia sudah terlalu lama dikelilingi oleh
a melepaskan sepatu hak tingginya dengan kasar. Ia
erutunya sambil menjatuhkan tub
uang tambahan malah membawa petaka. Seharusnya ia tidak menanggapi pria seperti i
an lagi, lalu keluar dari pekerjaan in
u menjadi awal dari serangkaian kej
*
ngannya. Ia membaca setiap detail dengan teliti. Bayu telah melampirkan informasi
mbantu keluarganya, huh?" gumam Devan sambil m
guk. "Sepertinya begitu, Tuan. Keluarganya memiliki banya
Dia bukan tipe wanita yang hanya meng
belum akhirnya berbicara. "Tuan, saya
nya tajam. "Jangan lupa siapa yang
ada gunanya mencoba menghentikan bo
a keluarganya butuh sesuatu, selesaikan." Devan m
gerak-geriknya," tambahnya sebelum me
*
amanya sebagai resepsionis hotel ketika se
Nona Naya?" t
bisa saya bantu?" bala
ini kepada Anda," pria itu meny
a dengan ragu.
isa saya katakan," jawab pria it
ahuan bahwa hutang keluarganya telah lunas. Matanya membelalak tidak percaya, dann ini?" d
di balik ini. Tidak m
onselnya dan mencari nomor pria yan
ya ketika tele
ggu panggilan darimu," jaw
ang keluargaku?!" Naya ham
ingin membantumu," j
menyelesaikan masalahku sendiri," bal
n kamu bisa, Naya. Tapi aku tidak suka menunggu. Ak
main dengan h
-main, Naya. Aku hanya ingin m
akan berterima kasih? Menjadi
mu tahu bahwa aku ada di sini, dan aku tidak akan pergi sampai
ar-debar, bukan hanya karena marah, tetapi juga karena ras