CINTA YANG TERSESAT
kan terhadap wanita itu. Hubungan mereka tidak lagi sekadar pelarian dari kebosanan pernikahannya, tapi telah menjadi sesuatu yang jauh lebih d
a bertemu di ruang kopi, seperti biasa. Senyum Sinta yang cerah selalu m
Sinta saat hanya ada mere
n penuh hasrat. "Aku juga. Rasanya waktu di luar jam kantor
u nggak, Man? Aku sering mikir... gimana kalau kita bisa
i terasa semakin nyata di benaknya. Ia pernah membayangkan hal ini, tapi mendengarnya langsung
an, suaranya rendah tapi penuh rasa penas
gen lebih. Aku tahu ini gila, tapi aku mulai mikir... kenapa nggak? Aku bisa bikin kamu bahagia, dan kamu b
tia di sampingnya selama bertahun-tahun. Tapi di sisi lain, obsesi terhadap Sinta semakin mengakar. Kehadiran Sinta telah meng
g sama. Kamu udah jadi bagian penting buat aku, dan aku juga mulai ngerasa... mungkin kita
erti, Man. Tapi aku juga nggak bisa terus kayak gini. Aku
u. Sinta memberinya rasa yang sudah lama hilang dalam pernikahannya dengan Lila-rasa dicintai, dipe
rkecamuk. Di satu sisi, ia tahu bahwa meninggalkan Lila akan menghancurkan segalanya-rumah tangga yang telah ia bangun selama bertahun
etar, pesan da
rin obrolan kita tadi. Aku sayang ka
lah yang menggelayut, namun bayangan masa depan bersama Sinta
n hal yang sama. Kita a
memutuskan. Saat ponsel kembali diam, Arman merasa cemas, namun di balik kecemasan itu ada rasa lega yang
it ditutupi. Lila mulai memperhatikan setiap gerak-geriknya,
Apa ada proyek baru di kantor yang nggak pernah
tetap tenang. "Iya, ada proyek besar yang butu
istrinya. Ia tahu kebohongannya semakin sulit dipertahankan. Lila b
ke pikirannya-Sinta dengan senyuman manisnya, sentuhannya, perhatiannya. W
bertemu di sudut ruangan kosong, merek
" tanya Sinta dengan lem
Aku mikirin kita setiap hari, Sin. Tapi aku masih but
ada ketegangan yang mulai terlihat. "Aku ngerti,
da di belakang layar. Jika ia tidak segera membuat keputusan, mungkin Sinta akan pergi. Dan keh
fokusnya tertuju pada Sinta. Mereka telah menghabiskan banyak waktu bersama, dan hubungan ini tumbuh semakin kuat, meskipun ia
lah membaca pikirannya. "Kamu sering terlihat gelisah akhir-akhir ini. Apa ad
hatinya. "Tidak, hanya sedikit tekanan di kantor. Proyek
percaya. "Kamu tahu, aku di sini untuk
ehangatan yang mengalir di antara mereka. "Terima kasih, Sin. Kamu sela
dah memutuskan akan melakukan apa? Apa kita akan terus seperti
situasi ini. "Aku tidak bisa terus berbohong padanya
utusan," Sinta menekankan, kepalanya sedikit m
ng. "Apa kamu yakin kita bisa menghadapi
tidak akan tahu jika tidak mencobanya. Hidup ini terlalu singk
a merindukan kebahagiaan yang ia rasakan saat bersamanya. Namun, bayangan L
, aroma masakan yang menggugah selera memenuhi udara. Namun, suasana hatinya tetap
ila berkomentar, menyajikan piring ke
dengan baik," jawab Arman, berusaha terdengar alami. Namun, ia t
g ingin disampaikan," Lila berkata sambil m
t dalam kebohongan. "Mungkin aku hanya butuh sedikit waktu un
aimu. Jika ada yang mengganggumu, kamu bisa bercerit
g penuh dengan cinta dan komitmen, dan satu lagi yang menawarkan kebebasan dan gairah. "Aku.
mikirkan Sinta, bagaimana mereka berdua dapat memiliki masa depan jika ia terus berbohong kepada L
n berada di kantor, pesan d
u. Apa kamu sudah mem
a berdebar. Ia mengeti
berpikir banyak. K
mbalas s
Aku bisa ambil
tidak bisa terus menyembunyikan hubungan ini. "
"Siap! Tidak sab
menentukan arah hidupnya. Ketika waktu pertemuan tiba, ia berjalan menuju kafe dengan langkah yang penuh ketegangan.
n ini," kata Arman saat
a serius. "Apa kamu siap
ekanan di dadanya. "Aku tidak tah
atapannya tajam. "Tapi kamu t
u menyakiti siapapun, tapi aku juga
idak sendirian, Man. Kita bisa melakukannya bersama.
juga merasakan ketakutan. "Apa benar kita siap untuk menga
a di benak Arman. "Hidup ini penuh risiko, Man. Jika kita tidak berani mengamb
di dadanya dan segala perasaannya yang campur aduk. Di s
suara pelan, tetapi mantap. "Aku akan mela
nah sama lagi. Keputusan ini akan mengubah segalanya-dan mulai dar
ambu