CINTA YANG TERSESAT
dah dipercaya, mengingat Lila tahu betapa sibuknya pekerjaan Arman. Namun, perlahan-lahan, kebohongan-kebohongan kecil itu mulai menumpuk. Setiap kal
i setelah jam kerja. Hatinya berdebar, merasakan tekanan emosional yang semakin berat. Ia tahu bahwa me
i ruang tamu dengan laptop di pangkuannya
mbil menutup laptopnya dan menat
rdetak lebih kencang. "Iya, rapat dadakan de
tanda-tanda kecurigaan di wajah
ggak, aku capek. Mau
embali ke laptopnya tanp
, sesuatu dalam dirinya merasa seolah-olah ia semakin jauh dari kehidupan yang dulu ia ban
di luar jam kerja maupun saat makan siang. Pertemuan-pertemuan itu, meski tak selalu fisik, semakin sara
kecil, Arman merasa gundah. Di tengah obrolan ringan tentang pekerja
saja?" tanya Sinta le
m dirinya terasa seperti ada yang beran
s meja, sentuhannya menenangkan tapi juga memicu rasa bersalah yang semakin dalam. "Aku tahu i
n jika ia ingin menghentikan ini, perasaannya terhadap Sinta sudah terlalu kuat.
ut. "Mungkin kebohongan memang terasa sulit, tapi apa yang
ari semakin besar, dan beban itu mulai menghancurkan dirinya dari dalam. Tapi setiap kali ia mena
banyak waktu dengan Sinta. Ada rapat di luar kota, perjalanan bisnis dadakan, dan bahkan pertemuan dengan klien di akhir pekan. Li
hubungan mereka. Lila, meski tidak menyadari kebohongan Arman, mulai merasakan jarak yang semak
embali ketika bersama Sinta. Namun, setelah setiap pertemuan, ada rasa bersalah yang membebaninya. Di
ertemu dengan Sinta, Lila mendekatinya den
atanya, suaranya lembut namun penuh denga
kebohongannya akan terungkap. Tapi ia tetap mencoba menghi
benaran dalam kata-kata Arman. "Kamu yak
n bahwa kebohongannya telah menjadi terlalu besar untuk diabaikan. Namun, ketak
wab Arman akhirnya, menundukkan kepala. "Aku
diliputi kebingungan. "Aku harap kamu ngg
kan kehidupannya yang stabil. Tapi ia juga tahu, bahwa untuk saat ini, ia tidak bisa menghentikannya
pa-apa secara langsung, ia bisa merasakan jarak yang semakin nyata di antara mereka. Lila sudah tidak lagi memperc
an penuh perhatian, dan sentuhan lembut yang membuatnya merasa hidup kembali. Di satu sisi, ia tahu apa yang ia lakukan s
etar, pesan da
rhenti mikirin kamu. Beso
sel sejenak sebelum akh
ebih hati-hati, Sin.
ri Sinta d
ggak bisa jauh dari kamu, Man.
pi perasaan itu, perasaan yang membuatnya merasa muda dan diinginkan, terlalu menggoda untuk dilepaskan. Ia ingin semuanya berjalan tanpa k
antin saat jam makan siang, dan meskipun tempat itu ramai, rasanya dunia hanya milik mereka be
hari ini," puji Arman
ti seorang gadis yang sedang jatuh cinta. "Makasih, Ar
reka bersentuhan secara tidak sengaja, ada listrik yang mengalir di antara mereka, membakar batas-batas yang seharusn
emuanya dari Lila. Suatu sore, ketika ia pulang terlambat lagi, Lila menyambutnya den
a tanpa basa-basi, suaranya
dak pernah langsung menuduh atau mempertanyakan gerak-geri
ien," jawabnya sambil melepaskan
ap hari pulang terlambat, selalu alasan pekerja
ni bukan pertama kalinya Lila menunjukkan tanda-tanda ketidakperc
aku ngelakuin sesuatu di luar sa
man. Kamu berubah. Kamu nggak pernah ada di sini lagi. Aku merasa kamu men
ejarnya, dan ia tahu waktunya untuk menghadapinya semakin dekat. Tapi di saat yang sama, bayang
nenangkan Lila dan dirinya sendiri. "Aku cuma... mungkin aku memang terlalu
di balik kata-kata itu. Namun, setelah beberap
ata Lila akhirnya, suaranya terdengar rapuh. "
cinta yang ia rasakan pada Sinta telah menutupi semuanya. Kebohongan ini semakin besar, semakin sulit u
kipun hatinya bergejolak. "Aku masih cinta sama kamu, Li," ucapnya, meski d
menguntitnya terus bertambah, seperti bayan
ambu