icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CINTA YANG TERSESAT

Bab 3 Awal dari Perselingkuhan

Jumlah Kata:1570    |    Dirilis Pada: 29/10/2024

ang kerja, tetapi perlahan-lahan, intensitas perasaan yang mereka bagi terus bertambah. Meski di setiap pertemuan, Arman men

m kerja selesai, Sint

rol? Ada tempat baru yan

yang tak bisa ia tolak. Satu sisi hatinya tahu bahwa ini salah-bahwa ia semakin jauh dari Lila. N

Bertemu di de

mereka mengalir dengan mudah. Sinta tampak semakin terbuka, menceritakan tentang hidupnya yang penuh tantangan sebagai wanita karier. Di

bersama?" tanya Sinta, mengangkat alisny

asanya kami hanya ada di rumah yang sama, tapi seperti orang asing. Lila

pernikahan bisa berubah jadi rutinitas tanpa perasaan. Bukannya kamu tid

bar yang temaram itu, ada ketegangan emosional di antara mereka. Arman merasa begitu dekat dengan Sinta, seolah-olah ia m

u, Arman, kamu pria yang menarik. Pantas saj

menentu. Perhatian dari Sinta terasa seperti angin segar,

menyembunyikan kegugupannya. Namun, sorot mata Sint

depan bar, sesuatu yang tak terelakkan terjadi. Saat mereka berdua berdiri di trotoar, menunggu taksi datang, kehen

pelan, nadanya penuh em

bisa menjawab. Mulutnya terasa kering, dan pikirannya dipenuhi dengan ribuan perasaan yang bertabrak

di tengah malam kota yang sepi. Arman membiarkan dirinya terhanyut, meski di sudut pikirannya, ia tahu ini melanggar batas. Deti

an, matanya tetap menatap dalam-dalam ke m

rman tergagap, masih terkejut d

esalan. Itu canggung karena mereka tahu, apa yang baru saja terjadi adalah awal

ma Sinta. Lila sedang duduk di ruang keluarga, matanya fokus pada layar laptop,

a Lila singkat tanpa mengalih

di ruangan yang sama, tapi seolah ada dinding tebal yang memisahkan mereka. Lila bahkan

ncoba menghindari percakapan lebih lanjut. Ia tahu, semakin ia be

. Di satu sisi, ia tahu bahwa perselingkuhannya dengan Sinta adalah kesalahan besar, sebuah dosa yang tidak bisa dimaafkan.

ni bukan akhir, melainkan awal dari sesuatu yang akan membawa hidupnya ke dalam jurang yang lebih dalam. Tapi ia ta

Setiap detail ciuman itu, sentuhan lembut Sinta, hingga tatapan penuh makna di matanya masih mel

menunjukkan perhatiannya belakangan ini. Arman merasakan kesedihan yang mendalam, namun juga ada perasaan yang lebih kuat.

rasa sia-sia. Setiap kali ia menatap layar komputernya, pikirannya melayang ke Sinta. Suara dering pe

isa berhenti mikiri

h kencang. Ia tahu bahwa membalas pesan itu berarti membuka pintu

. Sepertinya kit

ian, Sinta men

di tempat biasa

n itu, meski ia tahu salah, membuatnya merasa hidup. Ketika malam tiba, mereka kemba

ta, membuka percakapan dengan suara pelan namun tegas. Matanya menat

ahu ini salah, Sinta. Aku... aku punya keluarga. Tapi di saat yang sama, aku

Aku juga nggak bisa. Kamu membuatku merasa istimewa,

n emosional yang tak terucap menggantung di udara. Sinta menggenggam tanga

pelan, meski hatinya berteriak sebali

nan yang tak bisa disembunyikan. "Aku paham, Arman. Tap

n untuk kembali. Sinta telah menjadi sesuatu yang tak bisa ia lepaskan. Meski sadar akan ris

melanjutkan hubungan ini, meski keduanya tahu bahwa semakin dalam me

akan malam mereka. Aroma masakan memenuhi rumah, tetapi bagi Arman, ada sesuatu yang ber

ang. "Kamu pulang terlambat lagi," katanya, mengangkat

yembunyikan kegelisahannya. "Ya, ma

ementara Arman duduk, menyendok makanannya dengan pikiran yang melayang jauh. Seperti biasanya

ya, tetapi di sisi lain, perasaan yang ia miliki terhadap Sinta terus berkembang, semakin kuat dari hari

dari Sinta masih ada di sana, menunggunya untuk dijawab. Ia menggenggam ponsel itu erat-erat, mencoba melawan keingi

ku juga i

larian sementara kini telah berubah menjadi jebakan yang tak bisa ia hindari. Cinta yang awal

anya menunggu saatnya untuk mengha

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka