icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

NODA DALAM RUMAH TANGGA

Bab 2 Antara pernikahan dan perasaan

Jumlah Kata:1974    |    Dirilis Pada: 21/10/2024

oleh jadi tak ada lagi waktu untuk selamat." Alka tak membiarkan istrinya menyelesaikan

rgerak cepat menuruni ranjangnya hingga seluruh gerakan tubuhnya menjadi tak terkontrol

lka, ia segera memeluk kedua kaki itu dengan erat, "ku mohon Mas jangan lakukan hal i

ka istrinya terjatuh. Boleh jadi, besok ia akan melihat adanya l

di atas lantai dingin kamar mereka, "tapi Mas harus melakukannya, Mas

nnya! Sore tadi Ayah dan Ibu telah berangkat ke rumah M

eorang istri kedua, mana bisa di bilang sebagai niat baik? "Dengar, boleh jadi memang Ayah dan Ibu telah

s! Jika dalam keadaan ini Mas justru datang dan mematahkan niat

untuk memproduksi seorang bayi? Itukah yang kau inginkan? Kau i

ua tangannya mencengkeram erat pinggiran baju suaminya, da

n nafasnya, mendon

an kedua tangannya dan memeluk hangat tubuh istrinya dan berbisik, "maafkan Mas, Mas yang telah salah, sama sekali tak mau mengerti perasaan mu. " Ia mengelus pelan punda

*

menatap dingin orang yang duduk di kur

'dia' dari rumah bordil itu." Orang itu, yang apalah daya a

ya hanya di jebak oleh ayahnya sendiri, seperti yang

nya, dengan syarat kau harus mengambil alih tanah

orang itu, yang bahkan tak sudi ia menyebutkan nama

yak selama ini dariku, bahkan itu

serah padamu! Lagipun, selama ini juga kamu telah mendapat banyak dari ke

arena ia tak ubahnya 'kacung' yang melayan

kesepakatan bermaterai!

utuh surat bermaterai u

Renjana menyipit penuh kebencian,"Kau s

emang A

ku bukan

, terserah padamu!" kemudian ia menarik sebuah kertas putih dan menempelkan materai

, kemudian menambahkan kata 'harus' untuk menggantikan

*

ng dari rumah besar keluarga Tuan Maheer unt

n yang begitu indah, anggun, berkela

un memutuskan untuk bungkam, dan seolah tak mengerti apa-apa. Sedang ke empat adik laki-la

ya mobil yang mereka tumpangi berhen

umah. Nyonya Salma bahkan langsung menghampiri Miraa dan mencium wajahnya.

uarga yang telah di sulap sedemikian rupa, lengkap dengan sebu

angsung di sambut oleh sepasang tangan hangat di sampin

ng menutupi wajahnya, ia tahu sia

na, siap

yang tertutup kain, "di masa mendatang, jika butuh s

ka yang tegas berwibawa, "saya terima nikah dan kawinnya Almira Bestari binti Bapak Darma dengan mas kawin tersebut, tun

engan setulus hati mengucapkan, "sel

gar. dan sekali lagi, ia harus merasa bersyukur karena baju pengantinnya yang di lengkapi dengan ka

sadar, Mira memanggi

a, M

lan kembali ketika telah sampai di ambang mulut. Ia semakin menundukkan kepalanya, dan seb

idupan sehari-hari, Mira malah sibuk sekali dengan pemikirannya sendiri. Ia bahkan sampai tak menyadari, bagaimana keseluruhan acara itu d

tu luas? Dengan sebuah ranjang king size dengan kasur empuk di atasnya, dan entah bagaimana hari sudah begitu

lang dari lantai ke langit-langit. Ia meletakkan telapak tangannya pad

Tok!

ma sekali tak memperdulikan siapa gerangan yang mengetu

kle

uk, kemudian tertutup lagi, dan Mira m

lu, dan aku langsung masuk begitu saja, " Dan suara sein

a di sana, "suatu ketika aku pernah mendengar seseorang berkata: hanya seorang wanita yang mengerti perasaan wanita l

mata cokelatnya mengikuti arah pandang Mira, memandang rembulan yang menyabit indah,

iap waktu, aku selalu bisa mencintai istriku tanpa syarat... Aku tahu, mungkin ini memang tak mudah bagimu, namun sekarang akan aku katakan. Amina membagi waktuku untuk ka

yang boleh jadi tak bisa menerima ketidak berdayaan ku ini, bukankah sama saja aku hanya memanfaatkan mu? Aku melihatmu begitu b

bujuk mu, hingga akhirnya kau mau menerima p

kamar tamu. Dan suatu saat, setelah kita bisa lebih bersahabat dengan takdir, dan saat kau tel

ya di atas meja, dekat dengan buku nikah milik Mira, "di dalam kartu ini, terdapat

ika tangannya telah berhasil memegang handle pintu, ia berhenti, membasahi bibirnya dengan tak ny

uat kabur bayangan rembulan sabit itu, dan satu tetes air mata lolos membasahi pipinya, menggenang terlebih dahulu di p

usil menuangkan tinta hitam di sana, maka, hilang sudah rembulan sabit itu, juga jutaan atau ba

r hujan mulai turun, membasahi ko

baik, bukankah segala suasana ini teramat sempurna? Mal

ia baca di novel romansa. Segala suasana malam ini malah terasa begitu memilukan baginya

memberiku uang, menumpukkan rasa perlu membalas budi hingga mungkin buk

kartu bank dan akta nikahnya, lalu memasu

menghabiskan waktu dengan m

g berada tepat di samping kamar tamu. Tanpa sadar kakinya melangkah ke sana, namun ketika ia telah berhasil mencapai depan pintu, akal sehatnya memancarkan sin

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka