NODA DALAM RUMAH TANGGA
ira sedang mengkal dan sama
a Salma yang terhormat ini, ba
, Nak! sekarang a
a yang memang sedang tak bisa berfikir dengan lebih baik, justru membenakkan kata-kata yang
imana Mira b
ak itu tak segera mampu beradaptasi dengan keluarganya, bagaimana pula ia akan menjalankan keh
lamkan kepalanya di ant
aan yang berbeda, boleh jadi ia akan sangat meng
nunduk dalam-dalam seolah kedatangan Nyonya Salma menggangg
lain, ia juga tak ingin menyakiti
ut Nyonya Salma, Mira tak lagi bisa membendung air mat
mkan kepalanya dan tak berniat menjawab perkataan dari Nyonya Salma. Karena s
Ibu akan menyuruh mereka untuk makan terlebih dahulu,
ngatlah, Nak! di rumah kami, tak akan ada yang menyentuh makanan ketika meja makan belum lengkap! Jadi,
ah kaki Nyonya Salma yang menjauhinya, kem
an diri di depan suami yang bahkan sama
ng aku hanya akan di jadikan mesin reproduksi bagi suamiku kelak, maka tak apa, aku akan terima
uhnya bila ia yang tak datang sendiri! Dan itu semua, dia lakukan untuk istri tercintan
anita penggoda dan menawarkan rahim untuk benih dari orang yang sama s
*
Wajahnya terlihat sedih, dan ia langs
rsama, kau datanglah ke
h, "dia sudah besar, Bu. sepertinya terlalu berlebi
memperhatikannya. Bagaimana jika ia tumbuh begit
an lagi urusan kita, bukankah sudah terhitung lebih dari
kkan kepalanya dalam, sama sekali
"saat kau menawarinya makan
"dia hanya bila
jadi dia tidak mau makan hanya karena belu
tunya itu dengan heran, "apakah kau l
mbuang n
tempat makan. lalu, setelah ia telah melakukan tradisi itu hingga le
ng nasi dan mulai mengambil nasi juga lauk yang ada ke atas piring, "tapi aku t
itu ke depan Amina, "makanlah, janga
wa dia egois? Dengar Nak! tak Pernah ada wanita egois yang rela menjadi istri dari pria yang telah menikah dengan lap
na tersentak dalam hingg
k pernah ada satupun di keluarga ini yang d
mengapa kata-kata itu yang hanya di ucapkan sekali oleh N
epalanya dalam, menyadari bah
gan ucapan istrinya, "duduklah dulu, Bu! Ayah rasa apa yang di ucapkan A
bawah meja. Ia tadi sudah akan memprotes ucapan Ibunya kala
, Ibu hanya tidak mau ka
capkan telah menyakiti menantu pertama mereka dengan kedip
ina, maaf... Ibu... e- Ib
pa, Bu. Menurut Amina Mas Alka dan Ayah ada benarnya juga, kita harus makan sekarang, dan setelah itu, biar Amina ya