DI ANTARA DUA LELAKI
na; bayangan Ivan terus menghantuinya, terutama saat ia berusaha menjelaskan perasaannya kepada Ardi yang
ama? Aku ingin berbicara lebih banyak tenta
muan itu bisa menjadi momen krusial dalam hidupnya. Meski ada ras
isa. Di mana kita
yang tenang di tengah kota. Saat Lina tiba, Ivan sudah
gan semangat, berdiri untuk memeluknya. Lina
na terasa santai, tetapi Lina merasakan ada ketegangan di anta
kamu sekarang?" Ivan mu
aptasi dengan rutinitas baru," jaw
k. "Dan Ardi?
makin sibuk. Rasanya, kami jarang bi
n kepedihan dalam suara Lina. "Itu pas
"Aku merasa bingung. Semua terasa ham
i sini untuk mendengarkan. Aku ingin kam
ang bisa ia percayai. "Aku merasa terjebak," ungkapnya pelan. "Setiap hari terasa mon
dihan di matanya. "Kita punya banyak kenangan indah
bali ke situasi itu," kata Lina, menggigit
ak salah memilih. Semua orang berhak untuk bahagia. Terkadang,
a bertanya, suara bergetar. "Aku tidak bisa begitu sa
Ivan, berusaha menenangkan. "Tapi lihatlah dirimu sekarang. Kamu tampak s
dan rutinitas yang membosankan. "Aku tidak tahu lagi," ucapnya. "Setiap kali aku mencoba
na, kadang kita harus berani mengambil langkah untuk menemukan kebaha
ku takut, Van. Takut kehilangan Ardi. Tapi di sisi la
ngejar kebahagiaan. Jika kamu merasa ada yang hilang, mungkin sudah saatnya
Ia merasa seolah semua yang selama ini ia pendam mulai menemukan jalannya. "
a tahu bahwa ada ikatan kuat di antara kita. Dan jika kita bisa mene
rdebar. "Tapi bagaimana deng
"Kamu yang harus memilih, dan aku akan ada
a dengan seseorang yang mengerti dan mendengarkannya. Mereka menghabiskan sisa waktu makan si
erjalanannya baru saja dimulai. Pertanyaan yang berputar di kepalanya semakin kuat: *
ki cerah, pikiran Lina masih dipenuhi dengan kebingungan. Dalam perjalanan pulang, ia
Ivan berkata sambil berjalan di sampi
terangkat," Lina mengaku, meski hatinya ma
Perubahan itu tidak mudah, dan setiap k
a hidup kembali. Tanpa sadar, mereka tiba di depan ruma
h bahwa kamu tidak sendiri. Aku di
tahu cara membuatku merasa lebih
ih lengannya. "Satu hal lagi, Lin. Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. C
. Sejenak, ia merasa terjebak dalam momen itu-antara masa lalu da
h, tampak terkejut melihat mereka berdua berdiri di depan pintu. "Lina? S
ini Ivan, teman masa kecilku. Kami baru saja makan
ng? Kenapa tidak bilang sebelumnya?" Suara Ard
berkata, berusaha menjaga nada santai.
menunjukkan bahwa ia tidak senang dengan situasi i
anya... ingin berbicara. Kami tid
akin tinggi. "Apa kamu merasa tidak nyaman dengan aku, Lina? Apa kamu
sa," Lina berusaha menjelaskan, tetapi hatin
ai hubungan kalian, dan tidak bermaksud membuat masalah. Lina hanya butuh sese
a tajam, menatap Ivan seolah ingin mengusi
an baik," Lina mencoba meluruskan suasana. "Aku me
pan kamu peduli dengan itu? Selama ini kamu hanya mengeluh bahwa
teman masa kecilku. Dia mengerti perasaanku yang selama ini
merendahkan. "Sejak kapan kita harus membicarakan perasaan ini
k bermaksud begitu. Aku mencintaimu, tetapi aku juga merasa sendiri
lam pertarungan emosi yang berkecamuk. "Aku tidak be
pasanganmu, Ardi," balas Lina, suaranya bergetar
"Mungkin ini saatnya bagi kalian berdua untuk berbicara dari hati
kamu tidak mengerti? Ini adalah urusan kami.
ra. Aku merasa sudah terlalu lama kita menyimpan semua
bahwa hatinya sedang berjuang. "Oke, kita a
u tidak akan mengganggu lebih lanjut. Li
ina, matanya menahan haru. "
tatapan campur aduk. "Apa yang sebenarnya k
bali seperti dulu. Aku ingin kita bisa berbicara lagi sepert
angan. "Kalau begitu, kita harus mulai seka
ru dimulai. Dia merasa ada kemungkinan untuk memperbaiki hubungannya dengan Ardi, t
ambu