DERITA PERNIKAHAN PAKSA
ikan aku!" p
terdengar renyah tersebut terlontar dari bibir Maximil
ara. Sementara Vivian beberapa kali menelan Saliva, ke
! Tidakkah kau sadar sikap ob
terbunuh, permainannya akan
nya berkali-kali menyuruhnya untu
ujung kening Vivian, sembari menggerakkan ib
kau akan terus bersamaku. Jika kau mencoba kabur,
e
Pikirannya tiba-tiba melintasi waktu, teringat saat
gah bulan
liah sambil menikmati secangkir kopi. Namun saat gadis itu hendak membuka laptop, t
ak apa-apa?" tanya Evelyn dengan s
kesana," jawab Vivian, dia langsung m
rius. Vivian mendekati kedua orang tuanya yang
jahnya, ada kekhawatiran dan ketidakmampua
cuti kuliah tida
pa?" Vivian secara bergant
a atau apapun itu, Papa hanya..." William tak kuat meneruskan kali
a?" Alis Vivian
ung matanya beberapa kali
enjadikanmu menantu seseorang,"
apan tersebut, bola mata g
napa Papah tidak menolaknya saja?"
lan saja, setelah itu kamu bisa b
ak bisa menolaknya sembarangan, jika seandainya kamu tidak mau, untuk seme
. "Memang berapa jumlah utang Papa? aku punya sedikit t
a bisa membayarnya hanya
g termenung, jelas tabungannya t
asuk akal, Papa akan bicarak
n aku menikah, uta
mpu Papa, Papa akan bekerja keras untuk meningkatkan produk perusahaan kita
jenak, Vivian telah
ja, tapi apakah Papa bisa
, dia tak berani m
?" Vivian menodongkan jari kelingkingnya, sama seperti dul
ngking tersebut dengan waj
an bersiap untuk memeluk putrinya. Sambil mer
dia, Mama akan selalu mendukungmu apapun keputusanmu, tapi tolong untuk dua bulan setidaknya kamu h
, jangan berutang lagi!" tegas Vivian ke
calon suamimu, tidurlah se
meninggalkan kedua ora
di ruang kamar, Vivian sedang memikirkan re
nik
pat Vivian pikirkan ketika menjalin hubungan dengan calon suaminya adalah usaha untuk menjalin kerja sama yang akan menguntungkan kedua b
akan ku jalank