icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sweet Divorce

Bab 2 2. Wedding Anniversary

Jumlah Kata:1535    |    Dirilis Pada: 24/08/2024

banyakan pasangan suami istri. Bukankah kamu men

ada di tengah-tengah meja ke arah Prav

.

eladeni yang lainnya kecuali pekerjaannya. Alat pemutar musik dengan suara keras tersumpal

ari diskusi dari revisi kemarin." Perkataannya yang tidak mendapatkan jawaban, membuat wanita cantik itu menggi

ngan menggarap pekerjaannya dengan santai. Tapi bawahanny

ngan volume besar, itu tidak baik bagi kesehatanmu." Kata-kata itu sud

arah, Esha?" Pravara mendudukkan

a." Esha memutar bola matanya malas. Dia menyodorkan berkas yang tadi dia banting pada

aja untuk latarnya, kemudian ubah font ini. Terlalu formal." Komentarnya dengan singk

dan menumpukan kedua sikunya di sana. "Bukankah deadline nya masih tiga

Aku hanya ga

n menemukan sesuatu, "Apa ini ber

tidak menyangka julukan itu akan bertahan selama 5 tahu

bah suhu air panas di bak mandinya?" Esha terus melancarkan banyak perta

an perkataanku, Esha." Prava

rada di pelukannya. Esha menant

Esha. Dia sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja, moodnya

cara dengan aku, tapi yang harus kamu tahu di sini ada aku dan Navarro. Aku pergi dul

lah pembicaraannya dengan suaminya, tentang surat cerai dari ibu mertuanya. Selama itu pula, Pandu terlihat sangat en

kan semua projek yang dia tangani untuk bulan-bulan depan.

an dunianya. Seolah aku sama sekali tidak dianggap dalam hidupnya." Pravara mendengus tajam. "Hampir aku lupa ,ji

an seperti inilah yang dia inginkan. Sayangnya hari demi hari yang dia lewati mulai me

ng Pandu ucap dua minggu lalu. Pernikahan ini sudah rusak sedari awal. Tid

n tidak akan

.

tidak mempunyai napsu untuk makan, dua minggu ini semua jadwal rutin mil

g kendaraannya ada mobil milik seseorang yang sangat dia kenali. Berulang kali wanita itu me

os putih lengan panjang dengan celana bahan hitam yang biasanya dia pakai. Pravara seperti telah mel

datar. "Tanggal 13 hari Selasa, saya selalu pulang cepat," tandasnya dengan rasa tidak

hari ini. Hari yang menurutnya awal dari semua ini. Wanita itu ber

rangkat, saya tidak mau te

kamar dia sendiri. Sedari awal pernikahan mereka telah menentukan batas masing-masing dan saat Pandu meminta pend

r-besaran dengan undangan yang mencapai 2000 orang. Mengusung tema mewah dan ala negara

n bukan dengan seseorang yang dia cintai, tapi di dalam pernikahan itu ada senyum dan taw

menggunakan dress putih selutut yang berbeda setiap tahunnya. Bunga-bunga kecil menghiasi area leher, dada d

biraanya untuk kali ini, dia tidak akan berbohong dia senang jika Pandu telah berbicara dengan dirinya.

e dalam tas hitamnya. Termasuk berkas yang sangat penting, setelah itu bar

gan sunset dari atas kapal pesiar, tetapi saat mobil yang diken

nyamuk. Pertanyaan bodoh seperti kemana mereka akan pergi adalah hal yan

anjang jalan. Pravara akhirnya tahu kemana mereka akan pergi, tetapi ternyata dia sa

tu turun dari mobil dia langsung berjalan dibelakang Pandu dengan langkah besarnya. Meja reservasi mereka tela

lebih 45 menit. Sepanjang makan malam itu hingga semua makanan telah tandas, tidak ada yang membuk

keluarkan dari dalam tasnya dan menempatkannya di atas meja. Semua bekas makan

beningnya yang dipoles cantik menatap suaminya yang sering di juluki Dewa oleh

in, Pravara." Pandu mematikan teleponnya dan menempatkan ponseln

ngerti apa maksud kamu, dan tidak akan pernah paham. Ini sederhana

atakan, Pravara. Semuanya akan run

makanya beliau ingin kita bercerai." Pravara mengumpulkan semua keberaniannya untuk berkata demik

ya, dia terus menatap wajah kecil yang menantangn

uat wajah bingung di

benar sama sekali tidak pernah Pravara pikirka

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka