Sweet Divorce
an map coklat dile
n tinggalkan Pandu. Minggu depan ibu ak
elegan, matanya yang polos menyoroti ibu mertuanya, "Kenapa ibu yang mengajukan gugatan ini? Seharusn
at perilaku tidak sopan dari menantunya ini. "Bukankah itu terser
anya. Wanita cantik malah sedikit terkekeh dan mengambil map coklat yang dilempark
ia bahagia! Dia tidak perlu hidup dengan wanita tidak berguna seperti kamu!" Ibu mertua be
san rumah tangga. Sudah tidak bisa bersih-bersih, tidak bisa masak, tidak becus merawat suami. Ditambah mandul, pe
bereaksi dengan amarah ibu mertuanya.
tapi semua orang yang akan dirugikan. Kamu harus tahu itu!" Ibu mertua dari Pravara menyibak ram
da Mas Pandu. Begitu, ibu?" Pravara menunduk melihat jam tangannya. "Atau ibu mau bertemu dengan Mas Pa
o Ryera, k
engan kasar oleh ibu mertuanya, juga bersama dengan
ebat sekali Mas Pandu, langsung memiliki pengganti." Wanita itu
ra besar dihadapannya. Sebuah foto berukuran besar yang beri
an sesuai dengan apa yang diharapkan. Tidak ada pertengkaran, karena mereka berdua
lakukan. Umurnya waktu itu masih 23, baru lulus dari universit
ksud dengan sebuah pernikahan. Yang ada dalam otaknya hanyalah
lah menikah nanti, tiba-tiba Pandu, laki-laki yang dijodohkan denganny
erantakan sekalipun hanya tentang ketidak kesengajaan. Dia seseorang yang cermat dan sangat berdedikasi dengan
nggu di Jerman. Laki-laki itu sama sekali tertarik untuk berkenalan dengan t
kembali ke hotel saat pagi hari. Dan ajaibnya, Pandu tidak melarang ataupun memarahinya. Laki-laki yang lebih tua 5 tahun
engan temannya yang juga mengalami pernikahan bisnis, tetapi bisa berbahagia hingga mempunyai 3
dorkan surat perceraian bagi rumah tangganya. Hanya karena dia belum mempunyai seorang anak diusia pernikahan ya
ur. Malam ini kebetulan dia sudah ada dirumah dan kebetulan nya lagi, ibu mertuanya
ra, siapapun pasti tergiur dan secara tidak sadar menelan ludah dengan lapar. Prav
ava
bil tas kerja suaminya. "Aku akan menyiapkan air hangat, tunggu sebentar
Dengan gerakan cepat pula Pravara membantu dan membawanya ke dalam
ibu mertuanya membicarakan tentang dia yang tidak bisa membersihkan rumah atau tidak merawat suaminya denga
a dan menyampaikan pada sang suami yang tengah
a tanpa melirik Pravara sedikitpun. Mungkin itu hal yang
dan di dalam ruang lingkup yang sama. Pravara selalu menertawakan dirinya yang sok baik da
al yang akan membuat dia bebas. Yaitu aj
ni. Jadi belum, ya?" Pravara menatap suaminya yang bere
an menyenangkan Pravara karena makannya tidak terbuang. Namun, tiba saat dia me
tampan itu menukik dengan
i, j
du menatap penuh amarah kertas di genggamannya. "Ini pernikahan kita, dan saya kepala
hilang seketika. Dia bahkan tidak berani mengangka
dan tidak akan pernah ada."
alu rumah tangga kosong ini mau dibawa kemana? Pravara perlahan melihat pada wajah tampan yang
lihat intens pada sang istri yang da d
yah. "... Pernikahan ini sudah tidak bisa
ang terlihat dari matanya. "Apa maksudmu sebenarnya
uga memakiku dengan kata-kata kasar dan merendahkan harga diriku sebagai seorang i
memijit dahinya saat mendengar
banyakan pasangan suami istri. Bukankah kamu men
*