KIRANI SI WANITA MALAM
k Mawar, dia tak bisa menye
, bukan tak mungkin Kirani mau menerima tawaran gila suaminya, apa lagi di
irani bangkit dari duduknya, ditatapny
engar ucapan Kirani. Tetapi di lubuk hatinya terbersit perasaan ragu
ini hina dan kotor, nggak mungkin aku tega menyakiti dan mengkhianati sah
at apa-apa," ucap Mawar sambil memeluk
bus tadi sudah menambah tenaga dan kekuatanku!" ucap K
h, tangannya meraih baju kotor miliknya y
n Kirani sebentar, sementara dalam hatinya khawatir Kirani a
khawatir, aku pasti bisa jaga
ecepat kilat Mawar m
g dan ponsel milik ku!" Mawar menyodorka
i ini k
cari tas lain, cepat pergi sebelum suamiku datang!" M
lih menggelegar, dia
ar jas hujan yang tersangkut di balik
tiba datang dengan bertelanjang dada. Dia tadi mem
u melayaniku!" seru Galih sambil berjalan me
aosnya
matanya membulat sempurna saat me
alih yang sedang berusaha memeluk Kirani yang
yang merasa terganggu, tanpa rasa kasihan dia mendoron
sempatan itu digunakan oleh Kirani. Dengan tenaga yan
njerit kesakitan sambil memegang
war dengan erat. Di lepas dan dibuangnya jas hujan ta
an sebuah masjid. Dengan keadaan basah kuyub, Ki
as masjid yang lantainya bas
di sini," Suara nyaring seseibu berhasil memb
lelaki dan perempuan yang berd
sanya tak percaya kalau h
ikut sholat berjamaah, silakan masuk ke dalam!"
ntar, dan ternyata saya ketiduran." Lirih ucap
puluh memandang Kirani dengan sinis, mereka saling b
kumandang, semua berg
i sholat ya!" ucap seseibu yang dari tadi di
lam hatinya bertanya-tanya, apa maks
selesai menjalankan kewajibannya dan satu-per
as ibu-ibu, harap dijaga suaminya masing-ma
ya itu dijaga!" ucap seseibu yang ta
ngrasain sih suaminya diambil pelakor!" sahut
kita ibadah!" tiba-tiba lelaki yang tadi menegur Ki
Kirani, dengan susah payah Kirani bangun, rasa
g bencana rumah tangganya sendiri!"
dia memapah tubuh Kirani yang lemah. Semua mata menatap
an suami saya, kedua anak saya semua sudah menikah dan tinggal di tempat
aaf saya merepotkan
Mbak, eh ...
Kirani
angan sungkan ya! Ini kamar anak saya, tena
yukur atas pertolongan yang Al
ngkin agak kegedean, he he, saya gemuk soalnya," ucap Bu
aian baru," sambung Bu Laila l
ini sudah lebih dari cu
makan." Setelah mengucap kalimat itu Bu Laila beranja
erasa sungkan dan malu menerima kebai
lum beristirahat!" tegas Bu Laila kemudian
a Bu tamunya?" tanya P
ini," jawab Bu Laila sambil me
ng asing Bu, apa lagi kit
ani ini orang
embulat sempurna saat melihat
angat terkejut saat melihat lela
toko!" Sambil bicara Pak Beno beranjak, w
bak Kirani, kenapa malah bengong di situ, sini ... sini kenalk
ni gimana to, ko