Janur Kuning di Rumah Tanteku
dphonenya. Pesan dari lelaki yang sejak satu minggu lalu dinikahinya. Sela
du yang sebenarnya sudah bertahun-tahun ia sem
an kata-kata. Cara bicara dan raut wajah bahagianya telah k
tar lagi asistenku
yum datar. Baginya, pesan itu terke
gal di sana?" Hanum te
semoga aku bet
m akan menetap sendirian di rumah tersebut. Tentu ia akan sangat kesepian. Namun beginilah
tu yang dikhawatirkan Hanum. Ia
i aku akan kabari Ibu." Febi memeluk tub
arang-barang. Dengan penuh haru, ia berpamitan dengan ibunya. Lambaian tangan
*
l menemaninya, belum juga berhenti. Daerah ini merupakan komplek perumahan elit, Febi s
," asisten pribad
, semegah itu rumah
membuat ia yakin akan betah di sana. Kolam renang pun terhempas luas, membuat Febi ingin segera menenggelamkan tubuhnya. Tak kalah m
di sebelah sana
ebi menghentik
. Bahkan sempat beberapa kali saat ia menemani Ningsih mengisi acar seminar dan mengina
ibu tinggal tekan bel-nya saja!" jelasnya sambi
menjawab, ia h
ang, ia akan menj
erasa dimanjakan. Beberapa menit ia menghabiskannya
nar surga dun
ak tertidur. Ia beranjak duduk dan membereskan baju-bajunya. Lemari besar yang ada
an saja kali ya, untuk ba
akaiannya. Perutnya mulai terasa lapar, dan seketika disambut ketuk
mbil sendiri
Bu, kalau butuh apa-apa
dan biasa saja. Rasa cinta yang ia rasa tak lagi bersambut
esederhana itu ia memaknai ketulusan hati seorang suami. Ia b
ri. Rey belum menampakkan diri. Ia pun belum berani bertanya, untuk saat i
ng lebih ban
dir sedikit mengejutkan Febi. Ia duduk berhadapan dengannya. Febi yang sedari
Febi mencoba tetap tersenyum pada seorang
mampu menyetarakan ucapan mertuanya. Ia hanya
a!" jawabn
ernyataan yang dilontarkan mertuanya itu kembali membuat Febi mengangguk, ka
stikan apa yang diperintahkannya sudah sesuai harapan. "ini berkas yang harus kamu pelajari!" sambungnya sambil
" Febi belum m
ulu!" perinta
uanya. Memang lebih baik ia membukan
anjian Nikah
menyerahkan semuanya kepada saya. Karena bagi Rey saya lah
ibesarkan dari keluarga yang kaya raya membuatnya tumbuh dengan sifat
ah program kerja sama, buk
ng sejak awal meyakini pernikahannya sebagai tak
gkir teh yang sejak tadi berada di hadapannya. "baca saja dulu i
keinginan Betty, deng
" Betty kemb
kkannya kembali di atas meja. Ia tak
rugikan!" Betty menerjemahkan sendiri ekspresi menantunya itu. "ada
merasa kecewa dengan apa yang
tetapi Ningsih. Apa Mama akan melakukan hal yang
t ke arah gadis yang