icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Janur Kuning di Rumah Tanteku

Bab 5 Darah

Jumlah Kata:998    |    Dirilis Pada: 21/08/2024

ya. Semua aset dan perhiasan ikut serta dibawanya. Bahkan rumah yang ditinggalkannya itu sudah me

akukannya dengan sangat apik. Padahal baru saja kema

Betty terliha

arin ia datang ke rumah sakit, atau memerint

ak gadis semata wayangnya itu terliha

ahkan putrinya bergerak menuju rumah Ratih yang berjarak

ya, tanda-tanda keberadaan Asih pun tidak ditemui. Pintu rumah

ntai keramik yang berwarna putih. Belum begi

ni?" Jesi berta

dahinya, ia ikut meraba, memastik

gila, kan?" Jesi mulai takut, wajahnya s

uangan tersebut, termasuk dapur dan gudangnya. Semuanya terlihat berantakan, ditambah tangan Betty

tungnya berdebar kencang saat melihat sebilah pisau berlumuran darah terletak di atas meja m

ngarnya langsung

pa?" tanya

buat Jesi ikut terkejut. Tanpa harus dijelaskan ib

ab perempuan

, dadanya begitu sakit, kepalanya ikut pusing, apalagi ia fobia pada darah. Seketika ia mera

*

hu, kalian harus te

erintah pada tiga orang lelaki bertubuh kekar. Perawakannya menunjuk

mengajak Betty bicara. Betty yang kelihatannya sangat kehausan

yakit jantung. "untung saja segera di bawa ke rumah sakit, kalau tidak, saya tidak tahu bagaimana kondisi Bu Betty jika tidak segera dit

Betty tegas. Je

intahnya. Dokter yang menyimak perintah Betty langsung mundur, ia paham betul kar

lkan, Bu" sahut sang do

lari menuju ruangan Betty, wanita yang su

kalian membiarkan cucu saya keluar dari rumah

h belum begitu paham tentang apa yang dimaksud wanita itu. Lebih te

pun seorang Betty, ia tetap tidak bisa menutupi kesedihannya. Ya, hanya Asih yang ia miliki, cucu semata wayang dari anak lelakinya

tty tidak pernah memberitahu pihak rumah sakit bahwa Asih adalah cucunya,

nak lelakinya yang telah tewas di tangan istrinya sendiri, yang tak lain ibu dari Asih, Sekar. Selain itu ia juga tidak ingin beradu mulut l

Bahkan kini ia tidak tahu bagaimana k

t menawarkan jasa seorang perawat untuk mengasuh dan merawat Asih, namun Bu Ratih menolak. Beliau bilang

ia

ih licik dari apa ya

*

saja. Handphone yang selalu dipegangnya tak berhenti berdering. Ia sedang m

polisi saja?" s

a Asih masih hidup, tentu ini akan

orang lelaki tingg

nya berita te

apa?" Jes

r di rumah perempuan itu buka

n itu membuat Jesi d

ampel darah Asih yang masih ada di r

ama seperti kakaknya, Sekar. Mereka berdua menyimpan misteri masing-masing. Lantas, darah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka