SATU ATAP DUA CINTA: Kunikahi Ibu Tiriku Setelah Ayah Mati
U
wajahnya. Saking kerasnya tinju itu,
ang dipenuhi emosi yang tak terken
ini Ayah tidak pernah mengajarimu be
itu. Jari telunjuknya tegak lurus ke arah waja
embali menarik kerah baju sang putra. Gema tidak melawan,
berapa meter dari keributan. Ia berlari dari da
eberapa sentimeter lagi mampu memb
ini, Mas! Kamu jangan terpancing emosi. Ka
yang meninggalkan bekas lebih parah, sampai tepi bibirnya mengeluarkan darah. Namun, G
epat mungkin. Namun, sakit akibat di
alau terus dipukul. Mas, harus
jaya mendapatkan kembali kesadarann
t yang telah ia lontarkan beberapa saat l
kulku lagi? Lakukan lagi, Yah! Aku ingin Ayah
membuat Angga Wijaya meng
Namun, di detik yang sama
Mas! Jangan kepancing
ila lagi. Sungguh, wanita mana yang tega, melihat pria yang di
Mas! Tenangi
itu, tanpa pikir panjang, langsun
lindungi dari kemarahan ayahku?!" sungut Gema, dengan menjat
kan?!" Nada suaranya semakin tinggi dan genggaman tanga
a cu
an Anita yang satunya, agar terlepas dari kemarahan san
erhadapan dengan Gema. Sama-sama melo
R
keras mendarat di wajah Gema. Sebelumny
a menjerit histeris dan menutup
Gema yang terus-menerus mendapat pukulan dari ayahnya. Namun, dia juga tidak bisa menyalahkan Angga Wijaya
ngkah. Napasnya memburu, sepert
detik, berusaha kerasa untuk m
di rumah ini lagi! Sebelum kamu bisa mengubah sifat ke
ta pun, diriku sudah akan pergi dari rumah terkutuk ini!" s
li kacamata hitam itu. Memasang mimik wajah sangat, s
mah ini!" tutupnya tegas, seb
in meledak di dalam dadanya. Begitu juga dengan m
s. Kedua kakinya tidak lagi m
ampiri sang istri, sesaat setelah i
epalanya dan berkata, "semuanya akan baik-baik
k Gema dengan benar, sehingga dia bers
kin Gema tidaklah salah. Hal wajar jikal
elaian hangat dari sang suami, nyatanya t
an, Gema masih enggan menerima kenyataan, bahwa wanita yang ia cinta
*
dalam mobil Juna. Kebetulan, saat Ge
setengah jam, tapi belum tahu tujuannya,"
t yang jauh. Gue malas balik ke rumah terkutuk itu!" Nada s
njang, "lu pasti ribut
. Namun, gema sedikit mengangguk
melihat ada bekas memar d
ncak aja kalau gitu. Mau engga?
ng penting jangan balik ke rumah sialan itu lagi. Gue muak lihat
. Juna dapat merasakan kekecewaan itu. Namun, ia juga tidak dapat berkoment
laju cepat m
ng akan terj