icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tuan, Aku Hamil!

Bab 3 Desahan di Malam Hari

Jumlah Kata:843    |    Dirilis Pada: 16/08/2024

gkan apa yang terjadi di kamar atas. Tanpa disadari, tanganku mulai mer

kan jariku di antara belahan kewanitaanku, merasakan cairan yang terasa di jariku. Perlahan

p gerakan jariku, setiap desahan Talitha, terasa seakan-akan menyatu dalam irama yang sa

buat fantasi yang ada di benakku semakin liar. Aku membayangkan diriku berada di tempat

u dengan ritme yang semakin cepat. Setiap sentuhan

dar, membayangkan wajahnya yang

n mata, membiarkan imajinasi dan sensasi itu menguasai sepenuhnya. Setiap gerakan

sku semakin berat. Sensasi itu semakin kuat, semakin mendalam, hingga akhirnya aku menc

h. Sensasi itu masih terasa, membuatku merasa lelah namun puas. Aku

diri sendiri. Rasa bersalah mulai merayapi

u yang masih gemetar. Aku menarik napas

*

angkit dan melanjutkan pekerjaan. Rutinitas pagi membantu mengal

ai sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Kami bekerja dalam diam, tapi a

amu tidak tidur nyenyak semalam?" t

aya baik-baik saja." Aku tersenyum tipis

cerita, ya, Ratih." Mbak Tuti menatapku

wabku pelan, merasa sedikit t

dua terdengar jelas. Aku segera bergegas men

opan, setelah sampai di

rsihkan, ya," ujarnya sambil menunjukkan ke

segera membersihkannya,"

yi yang terkena pipis. Prince tampak ceria dan terus

a Talitha sambil menghela napas. Wulan adalah

Saya akan berusaha membantu semaksim

a Prince ya," katanya sambil menggant

dengan hati-hati, memastikan

a. Setelah itu, tolong gendong Prince dulu, aku

yonya,"

tangan di wastafel toilet. Selesai mencuci tangan, aku mengh

a sudah sele

dan menyerahkan

isuapin. Tapi biasanya Prince harus digendong biar mau

ambil menggendong Prince

n membawanya ke ruang makan. "Ayo, Prince,

lembut dan bergizi. Aku meletakkan mangkuk bubur di meja makan dan mengambil sendo

, namun melihat Prince makan dengan lahap membuat semua jerih payah ter

gkah kaki menuruni tangga. Devan, muncul dari lantai dua

apa Devan denga

jawab kami ser

ta Mbok Yanti sambil menunjuk ke

l menghampiriku. Ia membuka tangannya,

u, entah disengaja atau tidak, ujung jema

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka