Tuan, Aku Hamil!
para undangan mulai pulang, Tali
di sini, aku kira Ratih orangnya bersih jadi ya
ntorku itu? Oooh boleh saja," jaw
l menunduk. Aku merasa sedikit leg
a di sini. Jika ada apa-apa, jangan ragu u
rima kasih," jawa
un perasaan cemas masih ada, aku merasa lebih yakin bahwa aku bisa me
g melengkapi, dengan chemistry yang kuat terlihat dalam cara mereka berinteraksi satu sama lain. Talith
ihat mereka bersama membuatku menyadari betapa pentingnya komunikasi dan kepercayaan dalam sebuah hubungan. Keduanya se
s, serta rambut hitam yang selalu tampak rapi. Wajahnya tampan d
amun, saat aku melihat Devan dengan tatapan seriusnya, hatiku berdebar kencang. Namun, aku juga menyad
dan Talitha pun beristirahat. Ketiga anak mereka telah ditangani oleh para s
peralatan pesta, piring kotor, dan sisa makanan sudah dibereskan. Setelah semuanya sele
nya. Ada tiga ART termasuk aku: Mbok Yanti yang berusia 57 tahun,
edang duduk di kursinya, terlihat lel
ama lagi Mbok akan pulang kampung mau pensiun. Mbok sudah 20 tahun
usnya saya juga betah," jawabku sambil
Ratih. Keluarga ini baik sekali. Kamu beruntung bisa bekerja di s
erusaha keras," kataku
t. Hari ini sangat melelahkan, tapi juga penuh pelajaran. Aku berbar
ela. Aku mencoba memejamkan mata, tapi bayangan wajah Tuan Devan dengan tatapan seriusnya terus mun
u. Aku terkejut dan membuka mata lebar-lebar, berusaha mendengarkan
ah tertutup rapat, menunjukkan bahwa Mbok Yanti dan Mbak Tuti sudah beristirahat. Aku kembali ke
oba untuk tidur, namun s
an dengan apa yang sebenarnya terjadi di lantai ata
dan mendengar suara lain yang
esss ba
eyakinkan diriku bahwa ini bukan urusank
erlanjut, kali
ng pap, ahhh," suara Ta
makin jelas bahwa Devan dan Talitha sedang berhubungan intim. Pikiran nakal mulai muncu