icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tuan, Aku Hamil!

Bab 5 Rahasia Malam Pertama

Jumlah Kata:850    |    Dirilis Pada: 16/08/2024

ai puncaknya. Ada penyesalan yang terpancar di wajahnya

menyinggung masa laluku, dan aku pun merasa tak perlu membahasnya. Mungkin ia tak terlalu peduli, atau mungkin terlalu sopan untuk bertanya. N

u yang tinggi. Jari-jariku sendiri yang merobek selaput daraku, jari-jari nakal yang selalu menghantarkan puncak pelepasan setiap malamn

Kami berdua masih muda dan bodoh, terbawa oleh nafsu yang membara. Setelah kejadian it

buatku seketika merasa basah dibawah sana. Aku berusaha keras me

aan dan keraguan. Aku memutuskan untuk menenangkan diriku dengan membersihkan kamar, sebuah kegiatan y

bisa melupakan semua i

manggilku, "Mbak, main, main!" Aku tersenyum dan mengang

Prince, sudah saatnya tidur siang," bisikku lembut sambil menggendongnya

ak, Sayang," bisikku, mengecup dahinya. Setelah memastikan ia tertidur denga

*

ruang keluarga di lantai dua malam itu. Aku baru saja menghampiri merek

dua tahun. Kita harus buat foto keluarga ya

waktu," ujar Devan dengan nada kesa

ah booking studionya," seru Tal

uk Prince," ucapku, berusaha t

epotkan, Ratih. mungkin beberapa hari ini kamu yang menggantikan

n berusaha sebaik mungki

pilih-pilih suster. Sus Wulan adalah pengasuhnya yang pali

menjaga Prince dengan sebaik-baiknya," kataku sam

perlahan, ternyata ada Devan yang sedang bermain dengan Prince. Pemandangan ini membuat hatiku hangat.

gang mainan favoritnya sam

seru Prince den

, Prince. Great job!" seru

yukur. Kehangatan dan cinta yang terlihat dalam momen ini sangat menyentuh. Meskipun D

uk Prince," aku menyela dengan lembut

tih," Devan mengu

mengusap telapak tanganku sekilas. Devan meno

, okay?" kata Devan

pak berat. Devan membimbingnya menuju tempat tidur, sementa

Devan mengecup dahinya dengan penuh kasih

wab Prince denga

sa haru menyaksik

Ratih," katan

an," jawabku s

sejenak sebelu

l menahan tanganku, mem

uara rendah, mencoba memaham

n tadi pagi," bisiknya, mata

embuat tubuhku bergetar dengan ca

endekat, membuat jantungku berdebar kencang. Cahaya remang-remang lampu k

da kenyataan. Namun, dalam hati, aku bertanya-tanya, mengapa aku

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka