12 Wasiat Dari Ayah
enyambutnya. Ya, anak rambut itu senang menyapa angin yang ternyata hanya singga
mbil berjalan menghampirinya. Berharap ibu tidak melakukan yang membuat d
sangat ketus menatap paman, bibirnya mencebik sinis menyeramkan. Aku hanya diam ya
n apa ibu menyusulku? Apakah mulut yang biasa mencaci ayah, kini telah sadar untuk m
enatap semuanya. Giginya menggretak sangat kuat, tetapi ...
i jangan harap bisa menghasut anakku untuk tinggal disini," suara ibu gemetar tatkala ia berbi
sama Mbak juga nggak apa, tinggal disini juga nggak apa ... ini rumah bang Hadi dan abangk
ak tadi. Setelah mendengar ucapan paman saja ibu sontak menggeleng. "Ndak ... nda
akut untuk kehilangan. Segera aku memegang lengan ibu. "Bu ...
ah kuucapkan untuk ibu. Karena selama ini kami tidak pernah akur meski dalam
na takut jika aku tinggal bersama mereka. Percayalah hati i
tir, Dira udah dewasa, Mbak. Dia tau betul apa y
a seketika berubah dari kak
ira sebentar? Ada yang mau aku omongin empat
ahkan aku duduk di atas ranjang. Kemudian ia mengeluarkan
nduk menangis. "Dia sangat menyayangimu, Ra. Sungguh ... nggak ada semenit pun dia ndak menceritakan te
yah. Padahal aku rindu untuk selalu ingin memeluknya. Tetapi ... aku selalu meninggikan egoku untuk ayahlah yang se
at mencintaiku, aku juga bertanya mengapa sej
h selalu menemui ibu. Tetapi ... hanyalah pengusiran yang ia dapatkan, untuk sekedar ingin bertemu denganku sa
a ia terlalu menyimpan rindu yang begitu besar. Semua kerabat ayah s
ibu itulah sebabnya mereka memutuskan untuk menyerah. Tidak lagi menemuiku atau ibu l
Mengapa diri ini sangat bodoh! Mengapa aku terus berpaku pada ibu? Mengapa aku tidak lar
sudah jalannya nggak ada yang perlu disesali dan kamu berhak tau satu hal." Perkataa
nti paman akan jelaskan yang belu
ng belum pernah kulihat sebelumnya. Nampak ada sebu
anak yang hebat dan kuat. Maaf ya, Nak. Mungkin saat kamu membaca ini ayah uda
aat kamu membutuhkan ayah, maafkan ayah nggak bisa m
h terindah yang pernah
r rindu yang begit
mengatakan ini padamu. Tetapi ... dirimu harus tau, Ayah
gar setidaknya kamu dan i
i lag
etahuilah meski ayah bukanlah ayah kandungmu.
untukmu putri a
ayangkan yang kupeluk saat ini adalah ayah. Aku tidak lagi peduli sia"Sabar ya, Ra. Sekarang sudah waktunya paman menceri
membalas sepatah kata pun sangkin