icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

12 Wasiat Dari Ayah

Bab 3 Thre

Jumlah Kata:1030    |    Dirilis Pada: 21/07/2024

enyambutnya. Ya, anak rambut itu senang menyapa angin yang ternyata hanya singga

mbil berjalan menghampirinya. Berharap ibu tidak melakukan yang membuat d

sangat ketus menatap paman, bibirnya mencebik sinis menyeramkan. Aku hanya diam ya

n apa ibu menyusulku? Apakah mulut yang biasa mencaci ayah, kini telah sadar untuk m

enatap semuanya. Giginya menggretak sangat kuat, tetapi ...

i jangan harap bisa menghasut anakku untuk tinggal disini," suara ibu gemetar tatkala ia berbi

sama Mbak juga nggak apa, tinggal disini juga nggak apa ... ini rumah bang Hadi dan abangk

ak tadi. Setelah mendengar ucapan paman saja ibu sontak menggeleng. "Ndak ... nda

akut untuk kehilangan. Segera aku memegang lengan ibu. "Bu ...

ah kuucapkan untuk ibu. Karena selama ini kami tidak pernah akur meski dalam

na takut jika aku tinggal bersama mereka. Percayalah hati i

tir, Dira udah dewasa, Mbak. Dia tau betul apa y

a seketika berubah dari kak

ira sebentar? Ada yang mau aku omongin empat

ahkan aku duduk di atas ranjang. Kemudian ia mengeluarkan

nduk menangis. "Dia sangat menyayangimu, Ra. Sungguh ... nggak ada semenit pun dia ndak menceritakan te

yah. Padahal aku rindu untuk selalu ingin memeluknya. Tetapi ... aku selalu meninggikan egoku untuk ayahlah yang se

at mencintaiku, aku juga bertanya mengapa sej

h selalu menemui ibu. Tetapi ... hanyalah pengusiran yang ia dapatkan, untuk sekedar ingin bertemu denganku sa

a ia terlalu menyimpan rindu yang begitu besar. Semua kerabat ayah s

ibu itulah sebabnya mereka memutuskan untuk menyerah. Tidak lagi menemuiku atau ibu l

Mengapa diri ini sangat bodoh! Mengapa aku terus berpaku pada ibu? Mengapa aku tidak lar

sudah jalannya nggak ada yang perlu disesali dan kamu berhak tau satu hal." Perkataa

nti paman akan jelaskan yang belu

ng belum pernah kulihat sebelumnya. Nampak ada sebu

anak yang hebat dan kuat. Maaf ya, Nak. Mungkin saat kamu membaca ini ayah uda

aat kamu membutuhkan ayah, maafkan ayah nggak bisa m

h terindah yang pernah

r rindu yang begit

mengatakan ini padamu. Tetapi ... dirimu harus tau, Ayah

gar setidaknya kamu dan i

i lag

etahuilah meski ayah bukanlah ayah kandungmu.

untukmu putri a

ayangkan yang kupeluk saat ini adalah ayah. Aku tidak lagi peduli sia

"Sabar ya, Ra. Sekarang sudah waktunya paman menceri

membalas sepatah kata pun sangkin

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka