icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

12 Wasiat Dari Ayah

Bab 2 Two

Jumlah Kata:1075    |    Dirilis Pada: 21/07/2024

, 08 Me

akaman ayah?" tanyaku pada wanita yang

tersenyum. "Untuk apa? Setelah dia ngebuat aku kayak gini, aku masih sudi untuk hadir k

entang ayah. Sekarang aku hanya bisa pasrah, meski sangat berharap ibu menemui ayah untuk terakhir ka

ayangkan kini pupus. Ternyata sampai kapan pu

pria tadi yang ternyata adik dari aya

perjalanan kami hanya diam. Sampai akhirnya paman memandangku dengan tatapan senyu

um. "Baik." Hanya itulah yang bisa kuucapkan, tidak m

u menginjak sekolah menengah pertama. Ibu pernah terlihat menangis lalu tiba-tiba bisa dengan cepat tertawa! Terkad

asih saja tetap laku menjual diri di setiap harinya ... sampai sekarang perilaku itu tidak pernah ada yang berubah. Membuatku merasa mual setiap sa

un!" ujar paman me

tahun lebih tidak menemuiku? Namun, aku lebih memilih untuk diam. Takut jika aku menyak

mobil paman berhenti di depan halaman

ih sama seperti dua belas tahun silam. Rumah yang dulu menjadi rumah ternyaman bersama seorang lelaki

ua orang yang memakai pakaian serba hitam, membuatku te

aham perasaanku saat ini. "Ayuk, Masuk." Aku

t wajah kesedihan, aku berjalan

bisa mencium ayahnya." Suara paman pada

ahku lalu memberi ruang a

hnya tegap dan kuat saat menggendongku. Kini terba

aku merasa Tuhan tidak pernah sedikit saja memberiku waktu untuk merasakan

uh kerinduan. Aku sangat rindu pada lelak

wajahnya tersenyum san

ium ayah, paman berbisik di telinga kananku. "Sayang ... a

menguatkanku. Kini kami berjalan menganta

*

nal lelah untuk memelukku setiap waktu. Aku terkehening sekarang, menatap lelaki yang aku rindu

a ingin mengulang semua yang dulu pernah aku dapatkan, mengulang kisah lalu yang dulu pernah aku rasakan ... mengapa semua itu terasa begit

hatiku semakin sakit rasanya. Hingga tak sadar ak

aman. Akhirnya paman menepuk bahuku. "Ra ... ikhlas, ayahmu sudah sehat sek

an ayah, masih kutaburi bunga sedikit demi sedikit s

upnya ditemani oleh sosok ayah. Dan seandainya ayah tahu ... ternyata perpis

ahu harus kemana dan tujuanku satu-satunya hanyalah pulang kepelukan ayah. Ia malah pergi menjauh ... tanpa memberi pesan lebih dulu padaku, tentang bagaiman

orang-orang mulai pergi, pa

... tunggu aku disana. Nanti akan kuceritakan, cerita yang belum sempat

Sekarang ... aku hanya bisa berharap, semua bis

yang berdiri di depan rumah ayah memakai dress berwarna merah dengan riasan wa

aja seperti sakit hati. Apa lagi ayah yang melihat wanita yang pernah dici

h ayah? Apa ibu menyesali semua p

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka