icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dilema Sang Sekretaris

Dilema Sang Sekretaris

Penulis: Miss.EA
icon

Bab 1 Sosok Ayah Untuk Arvind

Jumlah Kata:1225    |    Dirilis Pada: 26/06/2024

les, Cal

iew Apar

tahun itu menatap datar pada cermin, namun kecantikannya tidak berkurang sedikitpun, sepe

dengan tubuhnya, dipadukan dengan blus putih berkerah, dan se

peniti berhias bunga kecil, memberikan sentuha

pilannya. Sorot matanya yang tajam dan senyumnya yang ramah membe

nginannya, Grace mundur dari depan cermin dan berjalan menuju meja rias. Ia duduk

membuat Grace sedikit tersentak kaget. Ia melirik pada layar yang tengah menyala terang d

io is ca

dari wajahnya. "Dia ini mau apa sih, menelepon pagi-

erdering untuk kedua kalinya. "Kamu benar-benar menyebalkan, Marimar!"

wanya dekat ke telinga. Ia menekan tombol berwarna hijau

Grace," suara b

hubungi saya pagi-pagi begini? Saya sedang sibuk bersiap-siap

bisa tahu apa yang sedang kamu lakukan sekarang. Kedua, aku bukan suamimu, jadi bagaimana aku bisa paham dengan

mbil memutar malas kedua matanya. "Dasar tidak jelas!" dengusnya. Kekesal

mpai menelepon saya sepagi

ahwa aku sudah di bawah me

ri, tuan. Anda tidak perlu

ce. Aku sudah di sini dan

pekik Grace dengan

Arvind sebentar. Dia pasti merind

ih tidur. Anda tidak perlu naik. Tu

ah itu mempercayaimu. Dasar

anggilan berakhir. Panggilan tersebut diakhir

31 tahun, Mario Adisson, kakak sulung dari atasan Grace di kantor, berdir

, pintu terbuka lebar menampilkan seorang wanita sepantaran den

mengulurkan kedua lengan mungilnya pada Ma

ddy," kata Mario sambil mencium pipi gembul Arvind. Balita itu bernama

apartemen Grace, dipersilakan oleh

amar?" tanya Mario kepada

Tuan," j

emfokuskan pandangannya pada Arvind,

mungkin dia pingsan?" ucap Mario sambil berdiri dari duduk. Mario meng

h menuju kamar Grace dengan Arvin

un pintu beberapa kali, dan setelah mendengar suara Grace dari dalam,

e, seperti mau kondang

ya yang sudah dianggap seperti anak kandung sendiri. Mengulas se

t mengecup pipi gembul balita itu. Namun, naa

tertahan. Dia ingin memprotes, n

akukan kesalahan apapun. "Tidak sengaja, Grace. Oh, ayolah, jangan terlalu perc

gelak lagi!" kesal Grace tanpa mempedulikan

i aku hanya berdiri di sini? Bahkan tubuhku tidak bergeser dari t

. Ia muak terlalu lama meladeni Mario karena pria it

s, sebaiknya lanjut bersiap-siap biar kita tid

n kegiatan yang belum selesai. Sementara Mario sudah keluar menuju ruang tengah ber

menit b

Grace menghampiri Mario. Pria i

pi gembul Arvind. Balita berusia satu tahun itu semp

Mommy mau berangkat kerja. Oke

Daddyyyy!" Ia mengulurkan ta

i ini, susah mau lepas dari Mario. Namun, Grace memaklumi dan selalu b

erasa nyaman bersama Mario sehingga ketika mereka sudah b

membujuk balita itu dengan berbagai cara hingga dia berh

men dan turun bersama menuju lantai dasar. Setelah bebera

nya?" Tanya Mario sambil melirik sebentar pada Grace, bersama dengan

"Bilang saja kalau kamu sedang menawarkan diri men

n kembali menatap fokus

ndela. "Hah...! Sudahlah, Grace, jangan berulah,"

bali menghampiri Grace. Ia

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka