Dilema Sang Sekretaris
pingnya, Mario langsung melirik padanya, seolah pria itu sedikit terusik
m handbag-nya dan membawa be
is cal
kerjanya yang cukup akrab dengannya. Dengan segera, Grace meneka
jawab Grace setelah
i melirik Grace saat wanita itu menyebut n
nghubungi Grace pagi-pagi begini. Sudah sepert
e terhadap Daniz terdengar begitu lembut di telinga Mario, sangat berbeda keti
ning!" seru Da
pelan. "Morni
i apartemen?
nuju kantor. Kenapa?"
ncana menjemputmu tadi. Tapi, it's okay, baguslah k
Dan, nanti sore setelah pulang kantor apak
ada.
el? Mau cek mobilku, mungkin sa
kesana. Hem, aku pikir mobilmu sudah se
esalan di wajahnya. "Aku pun heran men
i mobilmu menjadi lebih baik dari sebelumny
g terbaik!" balas Grace, dan Dani
u rasa wanita ini buta!" gu
telepon dengan Daniz dan l
e sembari memicingkan kedua m
ya diri sekali, Gr
kata Grandpa Marius, k
li fokus pada jalan. "Pria baik hati b
g paksa! Tukang fitnah! Tukang segalanya!
Mario dan menatap ke luar jendela, sementara Mario kembali fok
area gedung pencakar milik Addison Corporati
a mengucapkan sepatah kata pun kepada Mario, walau sekedar ucapa
a menghela nafas panjang. Ia menyambar ponsel di tempat k
ng di depannya, mencari kontak seseorang, d
jawab seorang pria di seberang te
, apakah sudah selesai?" tanya Mario sambil terus menatap ke dalam sana dan
sudah selesai, Tua
agi. Kau dengar?" perinta
da bagaimana, Tuan?" tanya p
lnya. Jadi lakukan saja yang menurutmu yang ter
terkekeh pelan. Membayangkan jika Grace tahu k
a kendaraannya dari sana, selalu ada bagian yang rusak lagi dan lagi, membuatnya ke
up rapat, dan mulai bergerak naik menuju lantai tempat ruang k
nita itu terlihat sedang melaksanakan tugasnya sebag
a hukuman dariku. Hidupmu tidak akan bisa tenang selama k
embuka seatbelt, pintu, dan turun dari mobil, menin
ntor, sementara kendaraannya diambil
rio," sapa staf di san
a senyum di wajahnya yang tampan,
obal. Aku akan meminta Mario untuk
rena sudah mengerti alasan Tuannya menolak pergi ke
s-berkas untuk keperluan me
ekap ulang dan memeriksanya
rkas itu?"
a menginginkannya, saya akan meng
ke ruangan Mario sebentar dan membawa berkas itu ke sana," uca
" sahut Grace, lalu segera pergi ke meja ker
epan pintu menunggu Grace mengambil berkas yang dia inginkan. Tak bersela
ih, Grace,"
ng Tuan pergi menuju ruang kerja Mario yang berada
" ucap Axel kepada kakaknya Mario. Dia duduk di atas salah satu k
ru saja diletakkan oleh Axel di atas meja. Menarik dan membawa ke depan w
na, tapi aku tidak bisa pergi sendiri, Axel. Aku membutuhkan
sempatan, Mario," tebak Axel sambi
jelas aku tidak akan pergi kalau kau tidak mengizinkan Grace menemanik
di sini? Kalau dia pergi bersamamu, lantas siapa yang aka
tumu. Tapi terserah kau saja, yang jelas aku
Mario lalu melemparkannya pada pria itu, namun san
al Axel sambil berdiri dari duduknya. Dia memutar tubuh lalu m
ika Axel menutup pintu
*