Istri rahasia Dosen dingin
alu memberiku jaket untuk menutupi dress bagian depan. Rasa kebas karena d
komersial sekalipun akan menganggapnya pel
pernah disentuh sebelumnya.
dan menganggapku gila karena ber
minum
g berlebihan. Di mata kebanyakan orang, bekerja di klub malam, harus tahu konsekuensi. Bukan malah merasa jadi korban dan merasa pla
rasa kalau mempertontonkan dan
ke pipiku. Ia terlihat cukup memaks
ek sepaha itu adalah bukti kalau tidak ada persiapan sama sekali. Gilanya, aku masih sempat kagum karena setelan norak itu tidak m
dela, aku sempat melihat tante Olla tengah bicara penuh sesal pada lelaki tua tadi. Jujur aku pena
ngisanku mendadak berhenti karena malu. Meski maskara juga lipstik tebal t
Wajahnya terlihat kesal tanpa alasan. Kupikir aku akan dihibur, tapi pe
tidak
i rumahnya dalam waktu kurang dari setengah jam.
bawa saya ke sini
amu harus m
membuatku gugup. Kena lihat saja, aku sudah kelimpungan. Apalagi k
ntas apa yang sempat kuharapkan tadi? Dihibur setelah
yuruhku untuk terus berjalan s
ujarnya melempar sehelai kaos besar warna biru polos yang kebetu
menghadapi Alvin seperti wanita panggilan. Tubuhku kadang tidak sikron d
Ambil gelas ya
ah duduk dengan kaki di atas meja juga rokok di selipan jemarin
gku berdengung dan hidungku sakit, tapi justru itu yang membuat ke
erti itu seperti mendekati bom waktu
t menuangkan cairan bening itu. Tapi dengan ekspresi tida
u terdiam sebentar lalu men
adaku. Bau mint bercampur coffe dari mulutnya langsung menyerbu hidung. Tentu saja aku ti
bisikku
da cukup waktu, jadi apa yang ada kuberikan saja." Ia
urahnya kendaraan, harganya tetaplah mahal. Uang tabun
ang, kan?" bisiknya menatapku sam
Antara berhasrat sekaligus marah. Aku tertang
tu tidak mempermainkanku lebih jauh. Lama-lama muak juga kalau terus begi
ih tepatnya belum. Ini tentang Gisel, ingat kan?
ikut campur karena kami punya kesamaan
tangannya. Walaupun tidak pecah,
Katanya aku bisa sembuh sendiri tanpa obat kalau sudah bisa menerima kenyataan. Tapi tiga tahun berlalu,
aku tidak punya pilihan selain menurut. Alhasil cairan panas itu m
tuk mengganti mobil?" kutatap wajah
id yang semula sendu
junya, celananya juga asesorisnya. Waktu itu kami jarang bertemu karena pacaran j
Sampai harus memakai baju bekas mendiang, bukankah itu gila? Tapi di saat yang sama, identitas baru tidak terlalu buruk. Toh sela
a kompensasi saat kita berce
enikah aku juga akan menjamin segala hal. Termasuk uang bela
baru. Agaknya ia sudah mulai mabuk. Mata
endirian selama tiga tahun ini. Pria yang dilihat semp
ar tapi jiwanya sakit. Konyolny
r karena pengaruh alkohol. Kira-kira apa ia m
hir di panti tahu benar rasanya dipandang rendah. Meman