Istri rahasia Dosen dingin
nit saja. Umurnya sudah hampir lima puluh, tapi masih punya banyak energi untuk mengumpat dan mengancam pekerjanya sendiri.
Katanya proposional tubuhku pas dan masih muda. Begitu tahu bayarannya, waktu itu aku langsung setuju saja. Selepas SMA, aku memang sudah harus keluar dari panti asuhan dan dipaksa mencari uang sendirian.
atas meja riasku. Beberapa menit lalu pertunjukanku selesai dan aku sedan
na. Baca saja," sah
aku adalah satu-satunya pemakai topeng. Itulah kenapa jarang ada kiriman bunga
r S
n basa basi. Pilih salah satu. Mau jadi mahasiswa
ri
n yang sempat memperingatiku tadi sore. Ada urusan apa ia sampai bertindak sejauh
Olla merebut postca
nga itu ke tempat sampah. Sepertinya selama ini aku hanya tertar
dan uang. Lagipula umurmu sudah dua puluh tahun, tapi masi
tuk memikirkan masa depan. Memangnya tante mau merawatku kalau aku pensiun?
n berbayar. Atau gaet saja salah satu dari pelanggan untuk dijad
alau wanita itu tidak bisa diharapkan. Sebesar apapun pemasukanku untu
satunya hartaku. Paling tidak meski mis
nte Olla masih me
kan?" ucapku melirik jam di pergelangan tangan.
sirmu. Temui saja dan be
jahku tidak seberapa, bahkan di bawah rata-rata. Anggaplah tubuhku memang bagus dan proposional, t
nita itu. Satu-satunya hal yang aku yakini adalah Alvin benci dengan mahasiswa tidak bermoral. Itulah
Harusnya tidak ada yang mengangguku mengingat tampilanku sudah kubuat tertutup. Tapi m
ntuk melakukan ini," kata si pe
liar dengan wajahnya. Rambutnya yang biasa disisir rapi kini dibiarkan berjuntai menutupi dahi. Kemej
ayo bi
kuasai, susah dilakukan. Tidak ada waktu untuk kebingungan atau panik. Di depanku adalah dosen, bukan pria penganggu. Sekarang daripada membuat keributan
etelah aku duduk di mobil. Kendaraan itu akhirnya pergi keluar halaman kl
bil dengannya? Saat ditarik tadi, rasa-rasanya ada sisa genggamannya di lipatan tang
pak tahu kala
Sepertinya benar, ia tidak sengaja mel
Ngomong-ngomong kapan rencana mau berhenti? Seper
lang. Terkadang kota itu terlihat egois. Aku selalu mengibaratkan kalau bangunan Jakarta seperti sebuah ke
aksa pergi karena moralku dipertanyakan oleh
am? Karir bapak juga bisa tamat kalau saya buka mulut. Jujur saja, kita memegang ra
ya sedang membalikkan omongannya saja. Cukup adil
heran sejak kapan ia memberi mahasiswanya perhatian? Kesannya di mata semua orang adalah cuek dingin d
t lain," ucapku tiba-tiba sadar kalau mobil itu mengarah ke jalanan asing
h terlihat bersama di tempat umum." Ia dengan tenang memutar k
i berubah horor. Lupakan soal fisik juga wajahnya yang tampan. Bisa jadi ia b
ya?" tanyaku pu
melakukan apapun. Kenapa? Takut? Bukanny
an Tuhan, tibaa-tiba menyeringai lebar. Saat
itu tertarik padamu? Beri
kan kesucianku pada siapapun. Sekalipun itu Alvin,