Istri rahasia Dosen dingin
gkinan baru minggu depan kelas kami diisi lagi. Tapi hal itu justru membuat lega beberapa mahasiswa. Mereka mengaku senang karena masih punya
tingkat tiga bilang kalau dosen Alvin
mpus. Lebih tepatnya aku di bangku belakang mereka dan mengupin
uncang dan beberapa kali mencoba bunuh diri. Kasihan, ganteng-ganten
elahnya, semua saling berbisik-mengingatkan s
Gosip dan berita jadi tidak tahu. Terakhir bertemu, Alvin terlihat baik-baik saja. Sekilas orang tidak akan tahu kalau p
nganku. Aku tidak maau memberi celah padanya
ngkuk mie dalam keadaan utuh. Obrolan tadi cukup menganggu. Harusnya aku
uka tari striptis daripada pertunjukan setengah-setengah seperti ini. Hanya beberapa pelanggan yang setia duduk dan berteriak padaku. Itupun serin
lla menghampiriku setelah pertunjukanku berakhir. Seperti bi
tertulis di sana nama politisi ternama. Kalau tidak salah, aku pernah melihatny
lipat karena kamu masih perawan." Tante Olla berbis
ang ekspr
Dari pada membayarku, uangnya bisa dipakai untuk biaya
sa kalau ucapanku keterlaluan
ahal. Apalagi yang alami." Aku berjalan pergi untuk menghindari pe
asih ngotot. Ia mengikutiku hingga ruang ganti. Seingatku, sudah sepul
tu," kilahku membela diri. Diam-diam aku mulai was-wa
sudah menarik lepas topeng dari wajahku.
abil. Tak perlu sampai menjual diri, tapi ada pemasukan setiap hari. Sialnya,
bar, maaf kali ini kesombonganmu harus dihentikan. Layani pria ini dengan tenang atau aku akan membuatmu benar-benar jadi pelacur. Pi
li menancapkan racun, obatnya hanya menur
Ia akan menyuruh seseorang menyeret dan memperlakukanku seperti tahanan. Sebenarnya t
tu berbisik, menaruh dress di atas me
ggigiti kuku. Kepanikan itu berlangsung hingga lima menit. Di satu titik
aku mengambil ponsel
apa
berang. Seperti orang yang te
aknya sempat kusimpan kemarin. Ia memberiku nomo
mendengar helaan napas
anya datar, tidak a
di klub berniat menjual saya," ucapku penuh harap. Ku
alah pekerjaan?" potongnya sarkas. Jelas sekali ia menggunakan kesempat
au membantu, ja
agihmu dengan cara lain. Bagaimana? Masih
erjepit seperti tikus. Mungkin ia sedang membatin begitu. Sia-sia aku berharap pada bua
njang hidup aku akan menjadi pijakan kakinya nanti. Lebih baik kuhabiskan malam ini
sudah
h dress selutut dengan leher rendah menempel ketat di lekukan tubuhku. Baju tipis itu mengek
n depan. Sial, kini aku terlihat seperti setengah telanjan
lkan uang agar nanti saat pensiun hidupmu senang," ujarnya menasehatiku dengan bualan
tua, masa depan
menghitung uang pembagianku yang teryata jauh lebih kecil darinya. Sudah tidak punya hati, masih serakah lagi. Aku harap seseorang membunuhnya nanti
ver. Seorang pria tua bertubuh gendut nampak duduk santai di kursi penumpang. Umurnya mu
ggung. Tubuh gempalnya membuat pria itu lebih sering
an-jangan hasil operasi?" Pria itu mendekat, nyaris menyentuh
copot. Tapi mana bisa? Selain di luar ada tante Olla, penjaga klub bertubuh besar
aku saja?" Ia m
ya menurunkan dress, air mataku merebak keluar. Sentuhan pertama kedua dan ke
umayan. Kudengar kamu juga perawan. Setelah m
untah. Wajah tuanya siap menunduk, mendorongku ke sudut. Tapi tiba-tiba saja pintu di belakangku
aku melihat Alvin dengan garis rahangnya yang tegas. Di saat begitu, penampilanku j
ikku!" si pria tua kelua
a kakek itu tidak punya cucu atau anak perempuan? Kenapa memperlakukan
pria tua lalu menunjuk tante Olla yang berdiri di dekat mobil. Dari raut wajahnya ya
uran tangannya mampu membungkus lima jariku sekaligus. Kalau dipikir-pikir daripada pria tadi, Alvin punya k
ncat ke mulut buaya besar. Bisa dibilang aku dioper d
dapat tangkapan besar. Bukanka