icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri rahasia Dosen dingin

Bab 3 Jebakan nakal

Jumlah Kata:1204    |    Dirilis Pada: 29/05/2024

alis. Sebuah garasi kecil dan teras dipenuhi tanaman adala

diri begitu

a tidak menarikku. Sosok tingginya menunggu di

anku bisa jadi bumerang bagi diriku sendiri

. Kalau dipikir-pikir ngeri juga mengingat tinggi badanku hanya seratu

. Tetangga kanan kiri pastinya sudah ti

amnya membuka pintu lal

luar lagi. Kini semua keputusan ada di tanganku. Mau berteriak

bodoh karena mem

l

api anehnya sengaja tidak dikunci. Seakan mengisyaratka

iri?" tanyaku beru

r pompa disudutnya. Ini jelas berbeda dengan pikiran semua orang yang mengira Alvin hidup den

sa bicara santai. Aku sudah bilang status kita bukan lagi dosen dan mahasiswa ka

i sudah berdebat, tapi begitu masih ruang tanp

pku dengan mata yang sedikit monoloid. Aku baru sadar tentang

gerak sendiri. Harusnya aku berlari keluar saja daripada menghadapi pria yang kutaksir sejak lama. T

n kamu mau

agi-lagi membuat

a bukan melacur, tapi menghibur

merendahkan. Tidak ada hak sama sekali ia mempertanyakan kapan aku berhenti.

panjang. Ia kemudian men

ya kenapa aku ikut campu

wi tingkat pertama yang baru beberapa bulan lalu masuk. Asal bapak tahu saya kuliah karena in

menggigit bibir lalu menyandar ke sofa. Tatapannya masih

alasa

mpulan fotoku saat tengah ada di atas panggung pole dance. Dengan bra tipis dan celana dal

angsung mengambil ponsel itu untuk

a menjuntai hingga punggung dan tawanya begitu lepas tanpa beban. Di beberapa fo

gal diam dan ingin ikut campur. Andai aku tidak melihatmu masuk kelas hari itu, mungkin sekarang kita tidak a

. Semacam bayangan dari seseorang yang sudah meninggal. Padahal kalau dilihat-lihat kami tidak begitu mirip. Bukan hanya style, tap

a kehilangan pasangan. Tapi jangan melampiaskan

a. Pantas selama ini ia begitu kaku dan dingin. Rupanya ada luka yang belum t

ahnya terlihat tegang

i pekerjaan dan pendidikan tetap pendidikan. Kalau keberatan, laporkan s

ranjak pergi. Tadinya aku was-was takut dikasari. Bagaimanapun kini ia terlihat s

ar, aku akan mem

ut. Entah bagaimana menjelaskan, walau dip

ujukmu. Tapi aku salah besar,

as kemudian duduk di salah

ku sempat menjulukinya batu pualam yang tampan. Tapi hanya dalam semalam anggapanku itu dihancurkan. Bukan lagi dosen dingin, Alvin berubah seperti pria metropolis di

juga?" gumam Alvin memer

idak me

idak mungkin t

m atau melayani kencan berbayar. Jadi ja

dikit. Oke, tidak masalah kalau ia tidak percaya.

aku tidak kunjung berhenti meski sudah semenit. Bibir tipis Alvin adalah alasan dari kegelisahanku.

i kejauhan. Benar saja, taksi warna bi

atang. Ini,

ya, entah berapa. Buat apa ditolak? Waktuku m

enahan pintu taksi yang mau kututup. Tatapan

? Batinku mengumpat kesal. Je

sahutku

ra soal ini lebih jauh," ucapnya menghisap rokoknya lagi lalu membe

hatan Tuhan. Semua akan brengsek pada waktunya. Alvin ada

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Rahasia terbesar2 Bab 2 Ketahuan!3 Bab 3 Jebakan nakal4 Bab 4 Tamu pertama5 Bab 5 Permintaan menikah6 Bab 6 Kesepakatan7 Bab 7 Sudut pandang Alvin8 Bab 8 Menjadi mantan9 Bab 9 Pernikahan asal10 Bab 10 Malam pembalasan11 Bab 11 Lingerie merah12 Bab 12 Varis, si pengganggu13 Bab 13 Serangan pertama14 Bab 14 Sebuah imbalan15 Bab 15 Ancaman dari Varis16 Bab 16 Sudut pandang Alvin17 Bab 17 Milik laki-laki18 Bab 18 Sudut pandang author19 Bab 19 Budak20 Bab 20 Aturan pra nikah21 Bab 21 Istri sah22 Bab 22 Perintah kecil23 Bab 23 Ciuman di tangga darurat24 Bab 24 Author pov25 Bab 25 Tumbal26 Bab 26 Iipstik lily rose27 Bab 27 Rencana yang gagal28 Bab 28 Masuk perangkap29 Bab 29 Rumah besar30 Bab 30 Obsesi Kayra31 Bab 31 Sudut pandang Alvin32 Bab 32 Kecurigaan Varis33 Bab 33 Testpack34 Bab 34 Hasil tes35 Bab 35 Hilang kendali36 Bab 36 Trauma pengkhianatan37 Bab 37 Cara lama38 Bab 38 Permen kacang39 Bab 39 Ketakutan lain40 Bab 40 Kembali ke awal41 Bab 41 Di bawah ranjang42 Bab 42 Kalah telak43 Bab 43 Keputus asaan Lita44 Bab 44 Niat licik Reva45 Bab 45 Terlanjur janji46 Bab 46 Paksaan47 Bab 47 Suasana hati Alvin48 Bab 48 Menjadi gadis manja49 Bab 49 Sebuah dusta50 Bab 50 Prasangka51 Bab 51 Brownies52 Bab 52 Rasa curiga53 Bab 53 Salah tanggap54 Bab 54 Bumerang55 Bab 55 Masalah besar56 Bab 56 Keras kepalanya Varis57 Bab 57 Titik balik Alvin58 Bab 58 Kata hati Alvin59 Bab 59 Pertemuan penting60 Bab 60 Rumah besar61 Bab 61 Profesionalitas62 Bab 62 Kesalahan yang berulang63 Bab 63 Desakan Lita64 Bab 64 Sakit hati65 Bab 65 Calon nyonya besar66 Bab 66 Alvin dan kedongkolannya67 Bab 67 Sesi kantor68 Bab 68 Keistimewaan Kayra69 Bab 69 Pengakuan tidak terduga70 Bab 70 Rencana jahat71 Bab 71 Ancaman mengerikan72 Bab 72 Terkurung lagi73 Bab 73 Keegoisan Lita74 Bab 74 Rayuan tersembunyi75 Bab 75 Kesempatan76 Bab 76 Terlahir manja77 Bab 77 Pandangan rindu78 Bab 78 Aku mencintai79 Bab 79 Insiden besar80 Bab 80 End