icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Istri rahasia Dosen dingin

Istri rahasia Dosen dingin

Penulis: Eka Budi
icon

Bab 1 Rahasia terbesar

Jumlah Kata:1097    |    Dirilis Pada: 29/05/2024

uluh lebih, berambut hitam legam dengan hidung mancung yang menyangga kaca mata hitam. Sudah setengah jam berlalu sejak ia memberi tugas, tapi sosoknya tida

ovent. Tidak nyaman bergaul dengan siapapun. Keseharianku hanya berangkat ke kampus lalu pulang. Jangankan ikut organisasi, kadang kalau ada tugas

saya setelah k

r kelas siang itu. Sosok tingginya berlalu

nah bicara satu sama lain. hal itu tentu saja mema

gasmu," celetuk Bintang,

a kamu ikut diskusi langsung walau hanya satu kali." Yang

pali. Jika benar, wajar saja kalau mereka kesal. S

mahasiswa sudah selesai. Lorong menuju kantor dosen cukup sepi. Aku hanya melihat petugas kebersihan juga beberapa maha

as

h pulang karena ini memang akhir pekan. Aku merasa canggung karena tidak ada orang selain kami. Apalagi suasana cuku

denganmu," katanya melepas kaca mata

osen Alvin menjadi role model mahasiswinya. Andai sikapnya tidak terlalu kaku, sudah bisa dipastikan ia akan jauh lebih populer. Sayangnya dosen

tanyaku khawatir. Sebagai penerima bea sisw

ng kuliah." Ia bergumam lalu t

langsung berdegup kencang,

apa, pak?" tan

ing mahasiswa lain, nilai juga sikapku

mu punya

apku tak

pada gadis muram sepertiku? Batinku bingung. Kubalas tat

buru-buru memperbaiki ucapanku. Sebisa

bea siswa. Bisa jadi, pihak kampus lebih menyukai maha

kamu

ke atas meja, barulah wa

ggertak. Belum pernah aku melihatnya menampakkan emosi yang begitu nyata. Sekalipun ma

uk

gah melakukan pole dance. Bagian atas terbuk

ak pernah ketahuan. Aku bukan kekurangan uang, tapi memang menyukainya. Daripada bicara dan bergaul, aku lebih suka menari di at

Saya tahu

otoku lagi sambil meng

ah. Selagi hanya tebakan, citraku sebagai mahasiswi introvent yang kuper tidak akan bisa digoyahkan. Aku but

icara soal ini di kampus. Tapi status ki

adalah pemanis kekosonganku, kini berubah menjadi pen

isa meluruskan kesalahpahaman i

rena pembicaraan kami mulai berantakan. Untung saja, dosen Alvin

ntuk diduduki. Entahlah, mungkin karena terlalu lama mempertahankan keperawanan, aku jadi tidak bisa meng

erjaan sampinganku saja sudah aneh, apalagi bisa mengenaliku menggunakan topeng. Ada dua kemu

skannya. Bos di klub pasti akan membantuku dengan melarangnya masuk. Ya, semua bisa dibereskan hanya dengan itu. Popularitask

sepatu kets putih. Tapi itu hanya berlaku di kampus. Di malam hari, aku menjelma menjadi Sally, pole dancer yang memanj

tubuhku tidak akan seindah dulu dan tentu saja pemilik klub akan membuangku. Jadi sebelum i

yang hidup untuk dikagumi saja, bukan malah menganggu kehidupan pribadi mahasiswanya. Selama ti

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Rahasia terbesar2 Bab 2 Ketahuan!3 Bab 3 Jebakan nakal4 Bab 4 Tamu pertama5 Bab 5 Permintaan menikah6 Bab 6 Kesepakatan7 Bab 7 Sudut pandang Alvin8 Bab 8 Menjadi mantan9 Bab 9 Pernikahan asal10 Bab 10 Malam pembalasan11 Bab 11 Lingerie merah12 Bab 12 Varis, si pengganggu13 Bab 13 Serangan pertama14 Bab 14 Sebuah imbalan15 Bab 15 Ancaman dari Varis16 Bab 16 Sudut pandang Alvin17 Bab 17 Milik laki-laki18 Bab 18 Sudut pandang author19 Bab 19 Budak20 Bab 20 Aturan pra nikah21 Bab 21 Istri sah22 Bab 22 Perintah kecil23 Bab 23 Ciuman di tangga darurat24 Bab 24 Author pov25 Bab 25 Tumbal26 Bab 26 Iipstik lily rose27 Bab 27 Rencana yang gagal28 Bab 28 Masuk perangkap29 Bab 29 Rumah besar30 Bab 30 Obsesi Kayra31 Bab 31 Sudut pandang Alvin32 Bab 32 Kecurigaan Varis33 Bab 33 Testpack34 Bab 34 Hasil tes35 Bab 35 Hilang kendali36 Bab 36 Trauma pengkhianatan37 Bab 37 Cara lama38 Bab 38 Permen kacang39 Bab 39 Ketakutan lain40 Bab 40 Kembali ke awal41 Bab 41 Di bawah ranjang42 Bab 42 Kalah telak43 Bab 43 Keputus asaan Lita44 Bab 44 Niat licik Reva45 Bab 45 Terlanjur janji46 Bab 46 Paksaan47 Bab 47 Suasana hati Alvin48 Bab 48 Menjadi gadis manja49 Bab 49 Sebuah dusta50 Bab 50 Prasangka51 Bab 51 Brownies52 Bab 52 Rasa curiga53 Bab 53 Salah tanggap54 Bab 54 Bumerang55 Bab 55 Masalah besar56 Bab 56 Keras kepalanya Varis57 Bab 57 Titik balik Alvin58 Bab 58 Kata hati Alvin59 Bab 59 Pertemuan penting60 Bab 60 Rumah besar61 Bab 61 Profesionalitas62 Bab 62 Kesalahan yang berulang63 Bab 63 Desakan Lita64 Bab 64 Sakit hati65 Bab 65 Calon nyonya besar66 Bab 66 Alvin dan kedongkolannya67 Bab 67 Sesi kantor68 Bab 68 Keistimewaan Kayra69 Bab 69 Pengakuan tidak terduga70 Bab 70 Rencana jahat71 Bab 71 Ancaman mengerikan72 Bab 72 Terkurung lagi73 Bab 73 Keegoisan Lita74 Bab 74 Rayuan tersembunyi75 Bab 75 Kesempatan76 Bab 76 Terlahir manja77 Bab 77 Pandangan rindu78 Bab 78 Aku mencintai79 Bab 79 Insiden besar80 Bab 80 End