icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hidden Tea

Bab 7 Menuju Markas Komando

Jumlah Kata:1097    |    Dirilis Pada: 20/05/2024

Untuk menghemat waktu, kunjungan kali ini tidak membawa rombongan serta berbagai

i. Mahapatih segera turun dari kudanya dan berlutut untuk memberi penghormatan kepada sang Pu

atu tempat yang jauh, Maha

ebut, ada satu benda yang dibungkus kain hitam dengan sulaman bunga wijaya kusuma di salah satu sudutnya.

rkas Komando Resimen Wirabala yang ter

ng selalu diikuti oleh burung nasar, bukan?" tanya sang Putri samb

i balik pakaiannya. Dia menggunakan senjata itu untuk menggo

ang dilakukan oleh Putri Indurasmi. Tanpa membuang waktu, mahapatih segera memberi

nya, sang Putri justru melakukan sesuatu

potong lalu melumurinya dengan darah segar yang menetes dari tangannya. Setelah itu Indurasmi menca

anmu tidak mendapat gangguan

erintahkan untuk membawa pusaka raja, dan sekarang keturunan beliau, Putri

mun, di lain sisi ia juga tidak boleh menolak pemberian tersebut terlebih lagi put

g berat, lelaki itu pun memutuskan u

pkan tidak akan cukup untuk membalas kebaikan Kanjeng Prabu. Saya berjanji aka

iri. Kembalilah dalam keadaan yang baik tanpa kekurangan satu apa pun," ujar s

*

menjadikan mereka disegani oleh semua orang karena bekerja langsung di bawah putri raja

menjadi puyang juga berpikir bahwa jaba

erajat. Dia menganggap jabatan ini tidak ada bedanya denga

majikanya. Dia harus mendedikasikan diri dengan sepenuh jiwa dan raga. Selalu meli

Indurasmi menjadi sia-sia sudah, karena siang ini jus

segera sembuh. Ia juga tidak boleh membiarkan luka tersebut meninggalka

ng pergolakan jiwa yang kuat untuk melarikan diri saat itu juga. Semua karena perempuan

penuhnya kepada Ningrum, sedangkan tangan yang satu

Indurasmi, dia tidak tahu bahwa orang di sekitarnya menahan rasa takut yang teramat kuat. Bahkan ketika dayangnya bermandik

g bisa dia sampaikan hanya perasaan khawatir yang begitu menyiksa hati karena tangan sang Putri yang mulus tengah terluka. Ia juga menyalahkan dirinya sendiri karena

a dengan mengatakan bahwa luka di tangannya hanyal

kan wanita tersebut. "Hamba masih belum bisa mengerti mengapa Kanjeng Putri sampai melukai d

da pusaka sakral milik ayahnya yang hanya dikeluarkan pada saat-saat tertentu. Ia

akan berusaha merebutnya. Terlebih lagi, saat ini mahapatih tidak membawa pasukan pengawal kerajaan, hanya ditemani ole

as mendapatkannya," jawab

nya. Namun, ada satu hal yang ia sangat pahami saat ini ialah bahwa dirinya akan dih

sar?" tanya wanita itu, yang tengah asyik

ah pasukan elit dari Angk

Kanjeng Putri. Setiap misi yang mereka jalankan s

n gelisah yang menyandera pikirannya beberapa saat lalu kini menguap sudah. Semanga

daman wanita dan juga calon menantu ideal yang t

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Burung Yuanyang3 Bab 3 Aset Keluarga4 Bab 4 Desakan Pernikahan5 Bab 5 Undangan Tanpa Balasan6 Bab 6 Pasukan Nasar7 Bab 7 Menuju Markas Komando8 Bab 8 Pusaka Wisesaprabu9 Bab 9 Interogasi10 Bab 10 Sparing Pedang11 Bab 11 Sabda Pandhita Ratu12 Bab 12 Penyakit Misterius13 Bab 13 Lebih Baik Dirahasiakan14 Bab 14 Pesta Ulang Tahun15 Bab 15 Putri Mahkota16 Bab 16 Keracunan Kecubung17 Bab 17 Salah Paham18 Bab 18 Wisesaprabu dan Wisesaprabu19 Bab 19 Ginseng yang Dikonsumsi oleh Raden Mas20 Bab 20 Balai Pengaduan21 Bab 21 Kunjungan22 Bab 22 Langkah Pertama23 Bab 23 Pengawal Baru24 Bab 24 Buah Bibir Keraton25 Bab 25 Menuju Kepatihan26 Bab 26 Kondisi Raden Mas27 Bab 27 Permintaan Pasien28 Bab 28 Melamar29 Bab 29 Ayahanda Prabu30 Bab 30 Ruangan Rahasia31 Bab 31 Langkah Kedua32 Bab 32 Menikahlah Denganku33 Bab 33 Sang Ratu Baru34 Bab 34 Teratai Menjadi Putri Malu35 Bab 35 Fondasi Awal36 Bab 36 Amankan Kumaratu!37 Bab 37 Silakan Beri Perintah38 Bab 38 Bukan Sembarang Undangan39 Bab 39 Kakak yang Dilangkahi40 Bab 40 Aku Ingin Kamu Melakukan Satu Hal41 Bab 41 Membersihkan Bhumimandala dari Tawon Vespa42 Bab 42 Syarat Pelangkah43 Bab 43 Satu Tepuk Dapat Dua Nyamuk44 Bab 44 Manggalya Menginginkan Mandalapura45 Bab 45 Upeti untuk Salaka46 Bab 46 Sudah Saatnya Dia Pulang47 Bab 47 Perang adalah Jawaban48 Bab 48 Rencana Keluar49 Bab 49 Tiba di Markas50 Bab 50 Di Bawah Achernar51 Bab 51 Kyai Nagendra Sasri52 Bab 52 Dosa Masa Lalu53 Bab 53 Yuwaratu Salaka54 Bab 54 Ada Satu yang Masih Hidup55 Bab 55 Aroma Konspirasi56 Bab 56 Kutukan yang Diderita Yuwaratu57 Bab 57 Rumor58 Bab 58 Naga Terbang59 Bab 59 Kertawara si Pemanggil Naga60 Bab 60 Izinkan Aku Mendukungmu61 Bab 61 Wirabala dalam Dilema62 Bab 62 Mana yang Asli 63 Bab 63 Kematian Wisesaprabu64 Bab 64 Hidden Tea65 Bab 65 End