icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Become True

Bab 5 Membujuk Kakak

Jumlah Kata:1056    |    Dirilis Pada: 26/04/2024

ada satupun yang membuka suara sejak meninggalkan halte tadi. Tidak Medin

tenang dalam kondisi apapun, terlalu

tadi, terus menoleh ke arah kakaknya itu. Ah...ken

erniat memenuhi jadwal ronda rutin malam ini. Adam tampak sesekali melempar s

m tanpa senyum sedikitpun di

k diem aja sih. Ap

Adam masih marah. Lo m

kalau kak Adam diem aja kayak

uk bisa di sebut gumaman. Tentu saja Adam bisa mendengar dengan jelas apa ya

ah maafin

anya terbelalak, " Kak Adam

heran. Alis rapinya bertautan seiring dengan

ake speaker, makany

Ia kesal dengan kelakuann

ak mau lho punya adik tua," gurau Adam

ubah sendu, hal itu kian

marah - marah sama kakak tadi siang. Nggak seha

h lupain semuanya kok," sela Adam sambil memb

Medina senang. Waj

anjutkan langkahnya yang sempat terhenti. Me

ilometer dan tidak akan terlalu melelahkan jika di tempuh dengan berjalan kaki sepert

al beasisw

uk kembali membahas masalah yang menja

," pinta Adam tetap te

g impian kakak," sela Medina c

ukan?" tanya Medina lagi, sukses membuat Adam

buat kakak khawatir," sambung Medina lagi yang tak memberikan

harus di dongengin dulu baru tidur. Aku udah dewasa kak. Percaya sama aku, aku bisa jaga diri aku sendiri." Yakin Medina

uanya bohong. Ia masih membutuhkan Adam di sisinya. Untuk berbagi cerita

ya beasiswa itu

. Beasiswa itu nggak lebih penting dari adik kakak," terang Adam kian menambah perasaa

ng lama cuma dua tahun. Aku yakin, aku bisa mandiri. Aku bisa kuliah sambil kerja seperti yang kakak lak

kakak. Mana mungkin kakak ning

ibu?" papar Medina, berharap jika membawa n

dua orang tuanya masih hidup dan menginginkan kedua anaknya

alu kuat menempel di sudut otaknya. Tapi...dengan

beasiswanya?" tanya

harus tidur. Besok a

an. Ia juga semakin mempercepat langkahnya meni

rima tawaran beasiswa itu," ancam Medina ser

memandangi adiknya yamg kini tak berniat bergeser satu incip

ng di sambut anggukan cepat dari Medina. " Ya

hut Medina yang sejujurnya agak takut be

leh menyerah. Misi

inggalkan Medina dengan keadaan mulut setengah terbu

yang kini sudah berada kian jauh darinya juga tak ada tanda

isa merasakan bulu kuduknya meremang saat ini. Kakinya sudah gatal ing

sendiri. " Kak Adam juga tega banget sih sama adek sendiri. Gimana kalau gu

ang

ah berasal dari mana, me

" pekik Medina langsung

a keturunan makhluk halus sukses mem

alau pada kenyataannya itu membua

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka