Beri Aku Kesempatan Kedua
ingin cepat-cepat melampiaskan amarahnya pada Ishvara. Entah apa yang sedang dilakukan
rus mengamuk tak karuan sambil merusak kaca jendela dengan tan
aja agar Liora tidak datang ke sini," balas K
bagaimana kondisi kamar tersebut ; kacau. Bukan hanya kamarnya sa
dibobol habis Ishvara menggunakan kursi. Cermin besar di meja rias pun
eriak Kalandra yang sudah naik pitam sambil menutup pintu kamar rap
ya menyungging sambil terus memusatkan pandangannya pada Kalandra. Dia sudah seperti seseorang y
alau kau terus memaksaku dan tidak mau memulangkanku ke desa, aku akan benar-benar melakukannya!" ancamang diduga sebagai kertas dari perjanjian yang sebelumnya ia berikan pa
n tidak menggunakan kekerasan. Sebab Ishvara adalah seseorang yang keras kepala dan tidak bis
amar dengan tidak meninggalkan sepatah kata pun. Hal itu membuat Ishvara
nya merosot. Ia terduduk lesu di atas lantai yang dingin. Du
enaikan pandangan. Karena tahu itu adalah Kalandra. Apa pun yang akan dila
Ishvara sedang menunduk dan tidak menatap padanya, ia bi
t praduga dalam benaknya. Tiba-tiba saja lengan pria itu menyentuh sebelah pipi
kasar, lengan pria itu malah menggerayang cepat ke belakang tengkuk. Mendo
beri serangan yang tak akan pernah siapa pun duga, Ishvara hanya bisa melotot tanpa bisa me
gan pagutan sensual yang membuat Ishvara merasa dilecehkan. Sementara sebel
menangis dalam diamnya, Kalandra sibuk mengendalikan jempol Ishvara unt
ri jemari Ishvara. Sederhananya, Kalandra sengaja melakukan itu untuk mengambil
n cepat. Dia tidak langsung pergi dan meninggalkan Ishvara begitu saja. K
memusatkan pandangannya pada Ishvara. Menghapus bulir-bulir b
u yang terburuk! Ke
kau beritahu, aku sudah tahu bahwa aku brengsek. Tapi aku tidak akan berhent
di tulang jemari tersebut. Sangat menyedihkan. Darahnya mene
resi sedih. "Kita akan menikah, bagaimana bisa kau membuat dirimu sendiri terluka? Ak
dak seolah-olah peduli? Tapi Ishvara tidak akan terjebak dalam ray
ak
an detik berlalu pria itu masih tidak menunjukkan eks
kannya meski kau menggunakan cara menjijikkan ini
Dia mengecup punggung tangan Ishvara, bau amis dari darah yang mengalir
berdiri dari posisi jongkoknya. Masih me
dur. Aku akan mengawasimu sepanjang malam. Jadi jangan coba-coba untuk melakukan sesuatu yang berbahaya," tamba
rada satu kamar denganmu!" teriak Ishvara, tubu
itu tak lagi bisa Ishvara lihat. Segala yang ada di rumah ini, bah
dah merengg
isakan sed
an kesempatan
ng tua adalah hal yang terberat dan tersulit dalam hidupnya, tapi sekarang mungkin bagia
pan seperti ini," bisik Ishvara putus as
angannya yang mengepal kuat berulang kali memukul-mu
membayar semua
*