Beri Aku Kesempatan Kedua
ujungnya
u tetap menutup telinga untuk semua hal itu. Sekaligus menutup mata seolah
bukankah itu tetap tidak sebanding? Satu nyawa ditukar hanya untuk sebuah kek
erlaga saling mencintai di depan umum, padahal keduanya hanya berjalan di atas panggung drama
e
inkan darah segar yang keluar dari lubang hidungnya. Bercucu
uh Ishvara, ia sedang mem
i penampilannya yang sekarang. Rambut panjangnya yang sengaja dibiarkan
datangani Ishvara. Kalandra mengurungnya di kamar dengan secarik kertas t
Jika aku harus mati, itu lebih baik dari pada harus menjalani kehidupan sampah seperti
*
m di hari yang semakin beranjak malam. Sudah lebih dari lima jam Kalandra mengurung Ishvara di d
jenak. Lagi-lagi pikirannya dibawa pergi pada kenangan masa-masa dimana dirinya tinggal d
nnya untuk menseruput teh di tangannya, kemudian ia
Kalandra menangkap suara sesuatu dari pekarangan rumah. Sepertinya ada
datang di tengah huja
Tapi tidak mungkin. Aku sudah mentransfer semua uang yang aku janjikan. Dan aku yakin d
gorden untuk mengintip. Saat sebuah kaki berbalut rok panjang berwarna coklat m
ut. Bahkan Kalandra dengan sigap melepas jas miliknya untuk menut
ujan seperti ini?" tanya Kalandra d
mendelik. "Memangnya tidak boleh aku
aja boleh. Tapi maksudku, kenapa kau harus memaksakan diri? Kau hany
i Kak Kala bahkan tidak melihat pesanku satu pun. Kakak di rumah, tapi Kak
angsung menjawab atau pun melontarkan alasan. Ia berpikir
rgesa. Menuntunnya perlahan saat di depan pintu utama, mema
embawakan handuk untukmu," suruh Kalandra, tubuhny
ukurannya dua kali lebih besar darinya. Kini mereka saling berhad
berkatmu. Lebih baik Kak Kala saja yang be
t. "Baiklah. Kau tunggu di sini sebentar, ya. Nanti para pelayan akan membawakanmu minum
g pernah dirinya temui. Meski saat dulu, semasa belum menjadi sepasang
, meski hubungan percintaan ini selalu ditentang banyak orang bahkan oleh keluarga,
ktu dekat ini dirinya akan menikahi seorang p
sembari membawa satu nampan yang be
a kasi
i mahasiswa di salah satu universitas terkenal. Perawakannya kecil, tubuhnya ramping seka
an. Walau sebenarnya masih ada beribu alasan mengapa Kalandra bisa menjatuhkan hat
h dengan pakaian rapih. Ia terlihat lebih casual sekarang. Dia langsu
i aku urusi. Aku jarang membuka pesan untuk memberimu kabar," ungkap Ka
mbesarkan masalah sepele seperti itu. Jadi ia mengangguk sa
kan perempuan di luaran sana, menjadikan hal itu sebagai sal
ya, menatap kekasihnya dengan lekat. "Ja
gkan niatnya itu saat mendengar suara pecahan benda yang terdengar nyaring dari
menghancurkan kaca atau memecahkan sesuatu di atas sana?"
ari mana langsung merasa gelagapan, ia buru-buru menaha
ang. Mungkin ada sesuatu yang jatuh di sana. Aku akan memeriksanya, kamu
u i
. "Tidak perlu. Aku tidak akan lama. D
nyatu sebab memikirkan kejadian ini. Merasa kalau pria itu sedang menyembunyikan sesuatu
anku jadi tida
*