SAMANTHA
agi jatuh cinta, karena urutannya lo
*
ki kerap kali di hukum, tetapi ini pertama kalinya Anantha di hukum karena datang terlambat. M
i hukumannya. Bukan langsung masuk ke kelas, Anantha justru mencari keberadaa
k?" tanya Anantha, kebetulan seka
tau baru di hukum lagi?" ta
emputan Samuel. Dia sakit ya? atau lagi ada u
rlihat bingung. "Kalau bukan sama lo, terus
Samuel tidak dapat menjemputnya tapi dia datan
kelas dulu!" Anantha melenggang begitu saja tak menja
asa nyeri, ucapan Samuel semala
angkan lo pacar gue. Lo nggak perlu bersaing sama dia, kapan pun lo butu
ikiran buruknya segera masuk ke dalam kelas. U
a menghampirinya. "Gue pikir lo nggak masuk, kaki lo
gefek apa-apa di tubuh gue!" ucap Ananth
pa?" tanya Jihan yang me
gehindarin kucin
udah menunjukkan pukul delapan lebih. "
Beni," ucap Anantha malas, ia sempat meliri
a? Tumbe
ntha tahu kalau Anya sudah tidak menyukai Samuel. "Karena gue telat ban
ya dengan ekor mata
yan banyak." Bukan Anya yang menjawab melainkan Jih
ah Samuel tadi datang menjemput Viola, tetapi ia takut. Anan
an guru yang mengajar telah datang. Anya dan Jihan fokus dengan pelajaran y
e
mu berangkat
oran
*
setengah dari air di botol minumnya. Deka yang duduk di sebelahnya bersuara. "Tadi gue
dengar ucapan Deka. "Anantha
tapi lo nggak bisa, bukannya tadi pagi lo boncenga
engar bel istirahat berbunyi. Tujuan Samuel adalah kelas Ana
" panggil
akan kejadian tadi pagi yang membuat ia dijemur di lapangan. "Baru sel
Samuel terde
uk a
anji dan buat lo jadi da
tha udah biasa di hukum? Itu bukan masalah S
di kelas.
kat bareng siapa?" tanya
io
a nyeri pada hati Anantha. "Alasanny
g yang bisa nganter. Tadi sekalian te
jauh. "Kantin yuk, Anantha lapar belum sarapan.
Samuel katakan, apa masih tetap sama? Apa tetap dia prioritas Samuel? Namun, pertanyaan itu ia tahan guna menghindari pertengka
ya Anantha melihat Viola tengah duduk memakan bekal yang ia bawa. Tumben tidak makan di
getar, Anantha melihat pesan
ya sakit, mama sama papa belum bisa pulang kam
anti gu
rang tuanya baru pulang dari luar kota. Motornya pun besok baru bisa di ambil. Samuel datang dengan nampan berisi b
ng pulang kampung, mama sama papa lagi di luar kota,
g Bandung lagi mau? Sebagai permintaan maaf gue untuk kes
n baksonya dengan lahap. Ia senang, siang ini di kantin S
lahap dengan makanannya. "Anantha, senyum lo
nggak akan pernah hilang," balas An
. Samuel langsung bangkit dari duduknya menghampiri perempuan yang sudah di kerumuni banyak orang. Samuel menerobos
ut. "Manusia memang c
keduanya mengerti apa yang di rasakan A
ng jangan terlalu cinta sama dia!" cele
dah terlanjur jatuh cinta terlalu dal
bertambah lantaran pesan dari
s SM
tha
nterin Viola
arus
isa pulang
an tetap mengulang itu keterlalua