icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Salsa Meguno

Bab 8 Debat Di Kantin AMA

Jumlah Kata:1063    |    Dirilis Pada: 02/04/2024

di asrama

gga mata kaki. Semula ia duduk di kasur, mengambil buku bergambar di atas laci sebelah kasur dan ketika dibuka

penjara itu. Walau dia dapat keluar dan masuk, tetapi keamanan mereka cukup menega

gulah selama bebe

*

di siang hari d

makan secara rombongan di kantin. Setiap kelas dibedakan tempatnya d

kanan ini telah dikelola menjadi anak tingkat. Anak miskin makanan biasa dan rasanya tidak lezat, melihatnya saja mau muntah dan jiji

mendapatkan jatah makanan bisa disebut makanan manusia, tetapi bagaimana

sawan. Menu makanan lezat, enak, renyah, lembut, berbagai rasa di dalam mulut. Walaupun be

dan kelas ketiga, mereka menikmat

embuat peraturan itu adalah perjanjian antara oran

ta disebut kalangan tengah. Anak orang miskin disebut kalangan rendahan. Dan yang membuat hal itu terjadi adalah, umat manusia bekerja

Ia suka duduk di dekat jendela hingga bisa menikmati pemandangan luar yang asri dan segar di mata. Ia termasuk kualitas kelas du

-tiba datang dan menyenggol, lalu merebut tempat duduk itu. Dia adalah Mei Akasi dari Keluarga Akasi, seo

Mei ketus, yang mengatur makanan di meja. Ia menggeser nampan milik Salsa hingga menca

jangan berkata seperti itu pada makanan. Tanpa semua makanan ini

mbela orang asing itu. Kedua tangan dilipat di depan dada dan berk

berbicara membalas ucapan Mei, “Jika ada orang menabrak orang lain, harusnya orang itu me

. ia hendak berdiri, tetapi Mumu me

sekuat tenaga, “T

t. Lalu mencondongkan wajah dan berkata, “Kalau kau mau, akan ku belikan buku dan tidak perlu bayar. Aku berikan secara grat

masih tercengang pada gadis rambut biru itu. Ia berdiri sambil menggebrak meja membuat perhatian para sis

i, “Aku tidak peduli siapa kau. Bagaimana deng

mau. Seolah badannya dirantai oleh mata biru dan masuk ke dalam gelombang ali

bih dekat lagi. “Apa yang kau lakukan?” tanya Mumu memberanikan dirinya, menggenggam sendok dengan kedua tangan di depan dada.

elihat pemandangan yang bagus. Selamat menikmati!” Ia mengambil nampan makanan, kembali

belah kursi Mei dan berkat

an hendak melemparkan pada Salsa, tetapi Mumu kembali menghentikan dia. Mumu berkata, “Jangan lakukan,

. Ia menggigit jarinya. Mumu terhenyak, dalam artian Mei

Mei menggigit jari hanya saat dia tidak bisa

Kusarankan kau duduk tenang dan nikmati m

e dalam dirinya dan mengetahui semuanya. Ia kesal dan menggertak gig

suk Mumu. Semuanya dibuat tercengang karena jeritan M

RSAM

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mata Biru & Rambut Biru Seperti Lautan.2 Bab 2 Pelatihan!3 Bab 3 Ketua PPK, Jimmy Gum4 Bab 4 Strategi Segitiga5 Bab 5 Perlawanan Para Siswa6 Bab 6 Ditemukan Fosil Manusia Purba7 Bab 7 Gadis Rambut Merah & Mumu8 Bab 8 Debat Di Kantin AMA9 Bab 9 Gadis Pembuat Masalah10 Bab 10 Masalah Yang Tambah Rumit11 Bab 11 Mempermainkan Hati12 Bab 12 Puncak Duel Mulut13 Bab 13 Isi Hati Mei Akasi14 Bab 14 Salsa Menolak Tapi Akito Menerima15 Bab 15 Tamu Tak Diundang Dari Kota16 Bab 16 Tahun 216017 Bab 17 Kisah Kelahiran Anak-Anak Juli Yanaru18 Bab 18 Bayi Kembar Juli Yanaru19 Bab 19 Bayi Perempuan Yang Tidak Disambut20 Bab 20 Kematian Keluarga Yanaru21 Bab 21 Tiga Sepupu dari Kota Antartika22 Bab 22 Pencuri Kuda23 Bab 23 Penyusup di Kediaman Keluarga Akasi24 Bab 24 Mei Bertemu Penyusup25 Bab 25 Dua Gadis Penjelajah Penjara Bawah Tanah26 Bab 26 Keluarga Rose dan Penghuni Penjara Bawah Tanah27 Bab 27 Hantu Gadis Kecil Rambut Merah28 Bab 28 Menemukan Kamar Mumu Dikurung29 Bab 29 Dipergoki Pelayan Ibu Mei30 Bab 30 Tingkat Keamanan Rendah di Rumah Akasi31 Bab 31 Penyelamatan Kedua Terhadap Mumu32 Bab 32 Perasaan Tak Asing33 Bab 33 Seseorang Yang Ingin Dilindungi34 Bab 34 Tempat Entah Berantah Yang Tergelap35 Bab 35 Serangan Dua Aura Jahat36 Bab 36 Dikendalikan Aura Jahat dan Pemuda Misterius37 Bab 37 Pemuda Misterius dan Salsa Meguno38 Bab 38 Yuta Yannaji dari Keluarga Bangsawan Yannaji39 Bab 39 Benua Yanaru40 Bab 40 Pemuda Yang Bersemangat41 Bab 41 Tamu Ke-142 Bab 42 Tamu Ke-243 Bab 43 Tamu Ke-344 Bab 44 Tamu Ke-4