Salsa Meguno
ang diri. Pendukung para penyerang dalam posis
rang mundur dan pergi begitu saja. Salsa tak mengerti apa yang sedang mereka lakuk
ang dan mundur tiba-tiba. Apa itu? Strategi baru kah? Kenapa saya belum pernah mendengarnya sebelumnya? Ayah belu
ebingungan, aku harus tetap tenang dan berpikir rencana untuk sela
nya. "Dasar kuda tidak setia. Aku berbaik hati menuntun jalan hingga sampai di sini
u membantu mereka? Tidak, sepertinya mereka sudah tak mampu bertahan lagi. Mereka akan tertangkap ....' Ternyata ben
bukan untuk dirinya namun untuk sang adik. Akito tak merespon dan memalingkan wajahnya, 'Maafk
ayah S
nusia yang berukuran besar. Ia terkejut dan ditebak kalau itu adalah mili
ujuan di hutan belukar. Jenderal Meguno dan para ba
aitu Meganthropus paleojavanicus. Memiliki ciri rahang yang kuat dan badannya tegap. Jenis makanan
ada monster yang bisa mereka ajak kerja sama. Karena bayi raksasa yang
eninggalkan jejak!" perintah Jenderal
, Jen
an perintah, "Bawa kembali fosil itu saat malam hari! Jangan membuat keributan, mengerti?".
ran Kota
PRITT!
tertangkap. Para siswa pun memandangi seorang siswa gadis yang ternya
iswa yang masih bertahan dari serbuan dan serangan prajurit PPK. Pemenangnya berhak mendapatkan hadiah yan
ng dan tidur ..." celetuk Sal
nyaan dingin. "Kenapa kau di sini?" Salsa melirik dengan cuek. Laki-laki itu mencondongkan badan
adari kalau kuda itu telah mengakui pemiliknya, sehingga tiba-tiba menyerang dan membuat terpen
ma sekali tak peduli, ia menguap lelah. Sementara para siswa lain masih terkejut karena itu hanyalah
tama. Ketua Jimmy berdiri di sebelah Bu guru Diana untuk menyerahkan hadiah pada tujuh siswa. Nama perta
, Salsa menga
ya mana mungkin salah, itu nama teman terdekatnya. Saat mendengarnya dia jadi merindukannya
i dan sekarang nama yang tak asing. Siapakah ia sebenarnya?' pikir Ketua Ji
ujuh bersama-sama memberikan "salut" kepada orang penting di hadapannya. Kemudian, penyerahan had
n pandangan masing-masing. Dalam hati Ketua Jimmy, 'Salsa Meguno, walau kau gadis
hkan bingkisan padaku? Apa tangannya tak apa-apa? Haruskah aku sarankan untuk periksa ke dokter? Ah, tidak, tidak. Aku tidak mau berhubungan
atanya. Mereka masih kekeuh akan kemenangan dan tak mau berhenti. Ketua sendiri tak tahu kenapa dia bisa emosi karena
n nada rendah, "Ketua, kau periksakan dirimu ke dokter setelah pulang. Percayalah padaku. Selamat tinggal dan
ersenyu
RSAM