Cathleen secret
an, memberikan suasana yang seru dan penuh energi. Di tengah kerumunan, sebuah pertandingan sedang berlangsung, bukan pe
a mencari kesenangan dan adrenalin. Mereka berdua duduk di dalam mobil balap mereka, mempersiapkan diri untuk balapan yang akan datang. Kerumunan penonton berteriak dan bersorak, menunggu denga
jenius, berani, cantik, dan memiliki senyum manis yang dipermanis oleh lesung pipinya. Namun, di balik penampilannya yang menawan, Cathleen memiliki sifat yang keras kep
ahabat dekatnya, Bella, juga tidak mengetahuinya. Orang-orang mengira bahwa Cathleen membenci pemuda itu, karena dia sering terlihat membully dan mengancam setiap perempuan yang mencoba mendekati pemuda itu. Mereka ber
akan terungkap dan semua orang akan mengetahui tentang perasaan sejati Cathleen. Tetapi sampai saat itu tiba,
g menawan. Dengan alis tebal, rahang kokoh, hidung mancung, bibir berwarna pink alami, dan mata cokelat keemasan, dia menjadi pusat perhatian banyak kaum hawa di kampus. Tetapi, di balik sikap ramah dan penampilan menawannya, Rikka
ik kaca mobil mereka masing-masing, mereka saling melemparkan tatapan tajam dan senyuman licik. Mereka sedang bersiap-siap untuk balapan mobil,
ngkan balapan ini. Beberapa dari mereka bahkan berani bertaruh dengan jumlah yang fantastis. Suara mesin mobil sport hitam milik Rikkard dan mo
dera itu tinggi-tinggi, menarik perhatian semua orang di sirkuit. Rikkard dan Cathleen menatap bendera itu dengan fokus, kaki mereka sia
era lebih tinggi. Rikkard dan Cathleen s
g di sirkuit berdetak lebih cepat. Rikkard dan Cathleen
jak gas, melaju dengan kecepatan penuh, meninggalkan garis start dan penonton dalam debu dan kegembiraan. Balapan antara dua
ominan, mencerminkan popularitasnya yang lebih tinggi di kampus. Persaingan berlangsung sengit. Trek balapan berkelok-kelok, memacu adrenalin para penonton dan pembalap. Setiap belokan adalah tantangan, membaw
g Rikkard. Mereka saling berdampingan, seolah-olah berlomba untuk mencapai garis finish. Tiba-tiba, Cathleen mempercepat laju mobilnya dan berhasil memimpin balapan. Dia melihat garis finish di depan dan
ran. Mereka bertanya-tanya apakah Rikkard sengaja membiarkan Cathleen menang. Rikkard keluar dari mobilnya dan berjalan menuju Cathleen, yang sedang berpesta kegirangan bersama Bella. D
ah berdiri di depannya. Rikkard mendekatkan wajahnya ke telinga Cathleen, membuat gadis itu merasa ngeri. Dia meremas jaketnya dan menutup ma
namun gue milih mengalah setiap kali gue liat lo selalu mandang mobil kesayangan gue dengan mata berbinar. Anggap saja gue lagi ngasih
et tuan mu