icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Destiny (Pewaris untuk Sang Kaisar)

Bab 5 Pergi

Jumlah Kata:2050    |    Dirilis Pada: 27/03/2024

g memilih tunduk pada Kekaisaran Jin. Menikah dengan Kaisar Li sebagai s

kut posisinya-baik di hati Kaisar maupun di Istana-terancam tentu saja menolak kehadiran seorang selir.

t dari sang Permaisuri; Kaisar Li tidak boleh menyentuh Selir Min

atuh sakit dan akhirnya mangkat pada musim gu

i Xia, Selir Mingmei memutuskan untuk tetap memegang janjinya pada Permaisuri Jia. I

nya. Ia juga memberi anugerah pada Selir Mingmei

i lalu. Saat itu Selir Mingmei juga sedang berada di sana, tapi dengan santainya Ibu S

Selir Mingmei adalah teman dan bukan musuh. Akan tetapi, tetap saja itu membuat Xiara merasa tidak ny

k menghadapi para selir saat memberi salam pada Ibu Suri Juan hari itu, Xiar

salam pada selir lain. Untungnya Selir Mingmei datang di waktu yang tepat. Ia membuat seolah Xiara sengaja menunggunya karena pe

gxin

dekat kursi yang tengah ia duduki. Melihat ekspresi Dayang Yuan dan bebe

dalam!" Xiara tersenyum pada Dayang Yuan dan memberi isyarat pada seor

berbalik menatap para pelayannya dan

*

Hari ini matahari bersinar dengan ganasnya, kalau bukan karena Ibu Suri Juan yang mengundangnya untuk jamua

ah duduk memutari meja bundar besar di tengah ruangan. Melihat hanya s

, kema

lepaskan pandangan darinya. Sejak memberi salam beberapa hari lalu, ini memang pertama kalinya Xiara bertemu lagi dengan mereka meng

Suri, seribu tahun kehidupan untuk Yang

mengayunkan tangannya sebaga

lkanmu pada Qie Yu Jie. Dia

k di sisi kiri Ibu Suri itu adalah Selir Yihua karena posisinya yang ta

Mei Xiu, Xiara tak pernah lagi bertemu dengan selir Yihua. Menurut penuturan Dayang Yuan, Selir Yihua memili

i dan memberi hormat. Dengan suara cerah ia

ia mengulas senyum dan dengan rendah hati menjawab, "Tidak, Mingxing. Mingxin

an baik. Meski dengan statusnya sebagai keponakan Ibu Suri, Qie Yu Jie tetap pada batasannya, tidak ser

ajiban setiap orang, Kakak. Lagi pula, sebagai istr

dah berinteraksi dengan orang baru. Bahkan ia hampir tidak pernah berbicara dengan selir lain, tetapi Xia

n itu. Sekilas Ibu Suri Juan memang seperti memuji Xiara, tapi dari cara bicaranya yang mengandung sarkasme j

lain memang hanya berasal dari keluarga yang memilik

Yin jadi ingin tahu, ap

a itu. Suara milik Selir Fang Yin. Lagi-lagi wanita itu menjadi yang pertama angka

meluangkan waktu untuk kami." Huang Meifen, dengan wajah sinisnya ikut menimpali. Sejak pertama melihatnya, Xiara sudah merasa kalau selir ke empat

i tersenyum pada kedua wanita itu. Meski ucapan Selir Meifen jelas-jelas ditujukan untuk

ingmei yang duduk di antar Ibu Suri Juan

a, siapa pun yang mendengar nada bicara Selir Mingmei pasti akan menger

anya mengalir sesuai dengan kehendak takdir. Ia hanya akan menjalani apa yang ada seperti yang sela

emang harus begit

emuan mereka sebelumnya, Selir Suyin sama sekali tidak bersuara, siapa sangka mulutnya begitu pedas saat berbicara. Dari penampilannya yang anggun dan terk

tan di sini karena yang lain tampak sudah terbiasa. Ba

kan diajarkan." Seolah ingin memperparah keadaan, Liu Yanmei turut men

a saja mencuri pandang ke arahnya. Ditambah lagi Selir Yanmei ini sepertinya sangat senang tampil menggoda. Jika tempo hari ia mengenakan gaun sew

akan mengerti perbedaannya." Selir Mingmei tersenyum penuh arti pada Selir Yanmei. Bukan rahasia lagi kalau Selir Yanmei sangat kurang dalam hal ketera

ya, wajah Selir Yanmei seketika memerah. Tanganny

suara keras, "Dari yang kudengar, kau sangat menyukai seni, pandai melukis dan m

, semua orang pun menarik diri dan

da Xiara, seolah memberi isyarat pada Xia

rendah, Xiara dengan jelas mengatakan kalau ia memang bisa memainkan berbagai macam alat musik. Dengan

k mengerti. Sementara yang lain tampa

-nampan besar yang dipenuhi makanan. Mereka segera menata semua hidangan itu di atas meja

alam itu berjalan cukup lama. Sesekali salah satu dari mereka akan me

knya dan menggiring yang lain ke taman. Melihat Dayang Su yang berjalan memasuki gerbang Paviliu

pa Lao

gan napas memburu, "Hamba membawa pesan dari Istana Yang, Ya

*

g Mu

ri busur-busur yang sedang ia periksa. Ia tengah bersiap mengenakan pakaian ber

sudah bersiap secepat mungkin agar saat kabar ini sampai ke telinga sang ibunda, ia sudah meninggalk

kesal. Ia tahu putranya memang selalu bertindak sesuka hati dan itulah yan

Li Qiang menaikkan alisnya. Ia hanya akan pergi berburu, tapi sikap i

u, Yang Mulia. Ini te

panah yang bahkan belum sempat ia periksa. Ia sudah menduga

uan kedatangannya ke istana ini." Ibu Suri Juan kembali beruc

njunginya karena masih terpuruk maka seba

ang segera melanjutkan, "Juga, aku tidak pernah p

r ia harus segera bertindak jika ingi

untuk menghabiskan malam dengan Wen Mi

at, kemudian suara laki-laki yang ber

ijaksana da

da Selir Mingmei. Sama seperti Fang-

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka