My Destiny (Pewaris untuk Sang Kaisar)
g memilih tunduk pada Kekaisaran Jin. Menikah dengan Kaisar Li sebagai s
kut posisinya-baik di hati Kaisar maupun di Istana-terancam tentu saja menolak kehadiran seorang selir.
t dari sang Permaisuri; Kaisar Li tidak boleh menyentuh Selir Min
atuh sakit dan akhirnya mangkat pada musim gu
i Xia, Selir Mingmei memutuskan untuk tetap memegang janjinya pada Permaisuri Jia. I
nya. Ia juga memberi anugerah pada Selir Mingmei
i lalu. Saat itu Selir Mingmei juga sedang berada di sana, tapi dengan santainya Ibu S
Selir Mingmei adalah teman dan bukan musuh. Akan tetapi, tetap saja itu membuat Xiara merasa tidak ny
k menghadapi para selir saat memberi salam pada Ibu Suri Juan hari itu, Xiar
salam pada selir lain. Untungnya Selir Mingmei datang di waktu yang tepat. Ia membuat seolah Xiara sengaja menunggunya karena pe
gxin
dekat kursi yang tengah ia duduki. Melihat ekspresi Dayang Yuan dan bebe
dalam!" Xiara tersenyum pada Dayang Yuan dan memberi isyarat pada seor
berbalik menatap para pelayannya dan
*
Hari ini matahari bersinar dengan ganasnya, kalau bukan karena Ibu Suri Juan yang mengundangnya untuk jamua
ah duduk memutari meja bundar besar di tengah ruangan. Melihat hanya s
, kema
lepaskan pandangan darinya. Sejak memberi salam beberapa hari lalu, ini memang pertama kalinya Xiara bertemu lagi dengan mereka meng
Suri, seribu tahun kehidupan untuk Yang
mengayunkan tangannya sebaga
lkanmu pada Qie Yu Jie. Dia
k di sisi kiri Ibu Suri itu adalah Selir Yihua karena posisinya yang ta
Mei Xiu, Xiara tak pernah lagi bertemu dengan selir Yihua. Menurut penuturan Dayang Yuan, Selir Yihua memili
i dan memberi hormat. Dengan suara cerah ia
ia mengulas senyum dan dengan rendah hati menjawab, "Tidak, Mingxing. Mingxin
an baik. Meski dengan statusnya sebagai keponakan Ibu Suri, Qie Yu Jie tetap pada batasannya, tidak ser
ajiban setiap orang, Kakak. Lagi pula, sebagai istr
dah berinteraksi dengan orang baru. Bahkan ia hampir tidak pernah berbicara dengan selir lain, tetapi Xia
n itu. Sekilas Ibu Suri Juan memang seperti memuji Xiara, tapi dari cara bicaranya yang mengandung sarkasme j
lain memang hanya berasal dari keluarga yang memilik
Yin jadi ingin tahu, ap
a itu. Suara milik Selir Fang Yin. Lagi-lagi wanita itu menjadi yang pertama angka
meluangkan waktu untuk kami." Huang Meifen, dengan wajah sinisnya ikut menimpali. Sejak pertama melihatnya, Xiara sudah merasa kalau selir ke empat
i tersenyum pada kedua wanita itu. Meski ucapan Selir Meifen jelas-jelas ditujukan untuk
ingmei yang duduk di antar Ibu Suri Juan
a, siapa pun yang mendengar nada bicara Selir Mingmei pasti akan menger
anya mengalir sesuai dengan kehendak takdir. Ia hanya akan menjalani apa yang ada seperti yang sela
emang harus begit
emuan mereka sebelumnya, Selir Suyin sama sekali tidak bersuara, siapa sangka mulutnya begitu pedas saat berbicara. Dari penampilannya yang anggun dan terk
tan di sini karena yang lain tampak sudah terbiasa. Ba
kan diajarkan." Seolah ingin memperparah keadaan, Liu Yanmei turut men
a saja mencuri pandang ke arahnya. Ditambah lagi Selir Yanmei ini sepertinya sangat senang tampil menggoda. Jika tempo hari ia mengenakan gaun sew
akan mengerti perbedaannya." Selir Mingmei tersenyum penuh arti pada Selir Yanmei. Bukan rahasia lagi kalau Selir Yanmei sangat kurang dalam hal ketera
ya, wajah Selir Yanmei seketika memerah. Tanganny
suara keras, "Dari yang kudengar, kau sangat menyukai seni, pandai melukis dan m
, semua orang pun menarik diri dan
da Xiara, seolah memberi isyarat pada Xia
rendah, Xiara dengan jelas mengatakan kalau ia memang bisa memainkan berbagai macam alat musik. Dengan
k mengerti. Sementara yang lain tampa
-nampan besar yang dipenuhi makanan. Mereka segera menata semua hidangan itu di atas meja
alam itu berjalan cukup lama. Sesekali salah satu dari mereka akan me
knya dan menggiring yang lain ke taman. Melihat Dayang Su yang berjalan memasuki gerbang Paviliu
pa Lao
gan napas memburu, "Hamba membawa pesan dari Istana Yang, Ya
*
g Mu
ri busur-busur yang sedang ia periksa. Ia tengah bersiap mengenakan pakaian ber
sudah bersiap secepat mungkin agar saat kabar ini sampai ke telinga sang ibunda, ia sudah meninggalk
kesal. Ia tahu putranya memang selalu bertindak sesuka hati dan itulah yan
Li Qiang menaikkan alisnya. Ia hanya akan pergi berburu, tapi sikap i
u, Yang Mulia. Ini te
panah yang bahkan belum sempat ia periksa. Ia sudah menduga
uan kedatangannya ke istana ini." Ibu Suri Juan kembali beruc
njunginya karena masih terpuruk maka seba
ang segera melanjutkan, "Juga, aku tidak pernah p
r ia harus segera bertindak jika ingi
untuk menghabiskan malam dengan Wen Mi
at, kemudian suara laki-laki yang ber
•
ijaksana da
da Selir Mingmei. Sama seperti Fang-