My Destiny (Pewaris untuk Sang Kaisar)
imuti warna putih di setiap sisinya. Istana seperti mati suri. Kaisar Li Qiang memutuskan untuk mengurung diri di
n paviliunnya. Matanya memandang lurus
erkata sesopan mungkin. Diperhatikannya Xiara yang tengah
n kesalahan sehingga Xiara memilih untuk mendiamkannya. Sesungguhnya ia ingin mengetahui apa yang ada di pikiran Xiara. Ia cemas
npa mengalihkan pandangan dari kolam. Manik kelabu
n berlukis bunga-bungaan yang baru saja diletakkan Dayang Yuan. Dengan geraka
na yang benar
Kerutan samar terbentuk di keni
mnya perlahan-lahan. Seolah tak peduli dengan kerutan Dayang Yuan yang semaki
g sulit diartikan. "Yang mana yang menurutmu lebih coco
lutut dengan perasaan campur aduk. Melihat sikap tenang Xiara selama ini, Dayang Yuan berpi
telah mendengar rumor buruk itu, lantas mengapa ia
sa dihalangi. Lalu bagaimana kau bisa berpikir rumor itu tak sanggup mencapai diriku?" tanya Xiara dengan ekspresi ya
Lao Yuan. Tidak juga sepolos seperti yang Lao Yuan pikirkan. Aku harap Lao Yuan
saja ia tahu maksud dari Xiara. Pagi ini, ia menghukum dua orang dayang muda karena mereka membicarakan rumor itu meski i
u. Akan tetapi, sembarangan menghukum orang yang tidak melakukan kesalahan tidaklah benar. Aku berharap Lao Yuan bisa lebih bijak
n hati Mingxing." Dayang Yuan mengangguk da
bung akan usai, aku berpikir untuk membawa serta sup rumput laut untuk Ibu Suri saa
akan menyuruh pelayan
*
las tak ada apa-apanya. Tempat ini memiliki dua lantai dan dibangun di tengah sungai buatan yang dikelilingi ta
dah menunggu Anda di dalam." Dayang Su yang baru
uan tersenyum maklum. Dia sudah terbiasa dengan sikap junjungannya
ngangguk sekilas pada Dayang Su. Dayang Su sempat terpaku sebelum akhirnya membalas denga
asing kursi yang saling berhadapan telah duduk wanita-wanita muda berparas cantik dengan gaun-gaun indah yang juga tengah menunggu keda
h mengetahui banyak hal mengenai peraturan istana dari Dayang Yuan dan harusnya para selir Kaisar baru datang untuk memberi salam pada Ibu Suri setelah acara makan pagi.
ng berbentuk panjang dan memiliki sandaran. Ia menekuk lutut memberi hormat dan berkata dengan suara jernih, "Hamba memberi hormat kepada Yang Mulia Ib
au keputusannya meminta Li Qiang menjadikannya istri adalah keputusan yang benar. Gadis
aril
a berjalan melewati para selir da
muan kita telah mengalami banyak penundaan." Ibu Suri Juan berkata dengan lembu
bu Suri yang terlihat lelah, ekspresi
un akhir-akhir ini?" tanyanya dengan na
ncari muka dan membangun citra baik di hadapannya. Ia tidak berusaha menunjukkan kecemasannya meski ekspresinya de
an selera makan, tapi aku sudah jauh lebih baik." Ibu Suri
takan, "Sebenarnya, saya membawakan sup rumput laut yang dimasak dengan rempah khusus-agar bisa menambah nafsu makan-untuk Yang Mul
aras cantik yang duduk berhadapan di depannya. Untuk sesaat kilatan tak senang menghiasi ma
gkin tergesa-gesa kemari karena cemas." Ibu Suri Juan secara tersirat mengatakan bahwa Xiara sama sekali tak ber
u waktu." Seorang wanita yang terlihat paling dewasa segera menjawab mewakili yang lain. Suaranya seperti sengaja diperhalus sehin
mengambil hati sang Ibu Suri agar bisa hidup dengan mudah di istana. Juga, mengingat bagaimana Kaisar Li Qiang menghormati
uda yang duduk di sampingnya. Wanita bergaun merah gelap itu tersenyum penuh arti pada Xiara. Xiara tahu wani
itu, tapi melihat Adik yang hanya diam, sepertinya Adik masih belum mengenali kami para saudara perempuan yang lebih tua." Seol
Suri Juan untuk mengakui bahwa Xiara telah melakukan kesalahan karena tidak mematuhi aturan istana. Melihat Ibu Suri Juan bersikap beg
ini ada di hadapan mereka. Hatinya menghangat saat menyadari Ibu Suri tetap berusaha menjaga dirinya meski berada dalam
mberi salam pada kali