Gairah Tersembunyi Bos Killer
menatap gadis itu keheranan. Nina baru menyadari jika ada orang lain yang mem
idak percaya, "kapan Tante datang
belum pulang, jadi Tante nungguin kamu di teras depan kamar kamu." Wanita itu sedikit
an hari ini juga." Nina berkata seraya membuka tasnya dan mengambil ponselnya, "O Tuhan,
adi, Nina. Kalau dilihat dari mobilnya, buka
i jalan." Nina mengajak sang Tante masuk ke
bantu bawain." Wanita paruh baya itu me
te. Biar Nina ba
kuat, gendong kamu pun Tante masih mampu." Bibi dan keponakan it
i dari tadi sore, sampai tertidur. Un
nggak tahu," ujar Nina sambil membuk
ang bisa berfungsi sebagai ruang tamu, ada meja makan kecil bersambung
atas meja, gadis manis itu membuka kulk
menyodorkan satu kaleng kepada Tan
kembali dari rumah makan yang di depan sana, pas Tant
liaran di jalan," u
mu tadi." Tante Sophia kembali menanyakan pemil
athan," jawab Nina sedikit gugup, ia b
bos kamu, Nin?" tanya
Apakah tidak boleh jika seoran
ak boleh, Nina. Tapi apa kata orang nanti, mereka akan berpikiran negatif tentang kamu, mer
an bos," kilah Nina. "Tadi Pak Nathan melihat Nina sendirian di halte bus, beliau k
a tidak seperti itu,"
ud Ta
tu?" tanya Tante Sophia mendesak Nina. Gadis itu menjadi gugu
Nina, "jangan terlalu
na gejolak perasaan kamu saat ini, bahkan sejak turun dari mobil tadi." Tante Sophia terdiam sesaat, ia mengama
uk, tangannya memainkan kaleng minuman di atas meja. Tiba-tiba Nina menga
ina memang menyu
s. "Apa dia juga mencintai kamu?"
statusnya? Lata
ud Ta
an mendapat masalah, orang akan menyebut kamu pe
tidak seperti i
in? Kalau kamu saja belu
tidak pernah keluar bersama wanita. Set
a dengan keluarganya? Karena status sosial kalian berbeda. Bagaimana
m ada yang tahu, Tan. Kami sepakat
atu saat mereka akan tahu hubungan kalian, ok mulut bisa kalian tutup
bimbang, di satu sisi ia sangat menyayangi Nina, ia khawatir sesuatu yang bu
perasaan Nina saat ini, ia juga pernah muda dan bag
ian, Tante hanya khawatir sesuatu yang buruk akan m
ko apa pun. Kami akan menghadapi, a
yang terbaik untukmu," ujar Tante Sophia me
kan support dari Tantenya ini, sejak ibunya meninggal,
a, Nina. Biar belanjaan
ia bangkit dan hendak beranjak ke kamarnya, namun ia ing
, Nina mau bikin sarapan buat Nathan, tapi masi
bahan-bahannya lengkap untuk buat sandwich, ada roti gandum, beef, keju,
apa. Ok kalau gitu Nina akan buat beef sandwich aja." Nina bergegas masuk ke
daya. Begitu ponselnya menyala, gadis itu terkejut, karena begitu bany
nya. Ada 3 panggilan dari nomor itu, padahal Nina sangat selektif dalam
siapa