icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kelakuan Papa Mertua

Bab 4 Ibu Ikut Mendesak

Jumlah Kata:1013    |    Dirilis Pada: 20/03/2024

utan

jak, benar-b

membola sempurna, menatap dua sosok yan

m menghindari bujuk rayu mertuanya di telepon, dan kini

Bu,” kata Bapak seraya tertawa. “

ja enggak,” sahut Ibu. Mencetuskan

u lebih lebar, setelah itu gegas dia ambil tangan Bapak

ng dari arah luar rumah, menenteng tas kresek. Di

gat dan Riana saling bertatap sembari memberi kode satu sa

aaf enggak sanggup bawa banyak. Besok ya kalau Bapakmu udah

agat hanya mampu melebarkan mulut tanpa mengeluarkan suara.

bawaan yang memang tampak memenuhi motor. Selain buah tangan yang disebutkan B

ini tidak pernah datang tiba-tiba, terlebih waktu sore mendekati petang seperti sekarang. Kampung Riana berada di lereng gunung, jika dite

lagi ada masalah?” tanya Ibu. Saat ini mereka berempat sudah duduk

mpar senyum tipis. Belum sempat Ri

a?” Ibu heboh sendiri. Namun demikian

awab Ibu berderai setelah mereka saling memberi

biasa. Dia mengedar pandangan pada semua orang di s

rlolong. Sekali

. Kita goreng singkong sama pisang, mertuamu mau

atap Jaga

bih adem,” Bapak menyerobot ucapan. “Bi

iya,

t saja. Sebelum berlalu Jagat menoleh

, nanti keburu Mama kamu sam

cekatan, sesekali senyum tersungging dari bibirny

narnya Ibu datang karena disur

ya. “Memang apa bedanya? Apa Ibu eng

akuan rendah Papa?” Ri

pun dia sudah menjadi orang tuamu, kamu wajib menghor

, berniat memberitahu tentang ini kepada Jagat.

Suaranya meninggi, pertanda wanita yang telah melahirkan

ma orang tuamu. Tolong tutup aib

atanya mulai memanas. “I-ibu ke-ken

kamu juga bisa merawat bayi sebagai pancingan agar kamu bisa segera hamil. Jujur Ibu

a itu. “Ri, enggak ada seorang suami pun yang enggak pengen punya keturunan. I

ter menyatakan kalau kami berdua sama-sama

lah kesempatanmu. Seandainya besok-besok terjadi apa-apa antara ka

apa-apa itu apa?”

belakang kamu sama Jagat kan berbeda. Tapi dengan adanya bayi itu di rumahmu,

. “Kok jadi aku yang harus menanggung aki

Jakarta juga enggak mau. Kamu udah tau kan apa yang akan terjadi? Jadi apa salahnya kalau kamu menolong, yang kamu tolong it

da di ambang pintu dapu

n antusias tinggi. “Ri, tolong teruskan in

melahirkan Riana

tang Papa,” desis Riana.

na. “Memang hanya kita yang bisa menolo

tu?” Riana mendongak

enggak tau, tapi kalau memang harus

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kabar Panas2 Bab 2 Ujaran Menantu Pertama3 Bab 3 Papa Mendesak4 Bab 4 Ibu Ikut Mendesak5 Bab 5 Syarat Dari Ibu6 Bab 6 Bersiap Menjadi Ibu7 Bab 7 Sumpah Jagat8 Bab 8 Mama Ikut Bersumpah9 Bab 9 Bukan Pertemuan Rahasia10 Bab 10 Kejutan!11 Bab 11 Abaikan Anin!12 Bab 12 Sandiwara Di Atas Sandiwara13 Bab 13 Hati-hati, Dek14 Bab 14 Penguntit Yang Setia15 Bab 15 Jangan Lelah Dulu Ya16 Bab 16 Terima Kasih Maya17 Bab 17 Penuh Drama18 Bab 18 OMG, Banyak Kejutan!19 Bab 19 Keterangan Kedua Adik20 Bab 20 Bukti Dari Ibu21 Bab 21 Isi Hati Jagat22 Bab 22 Saling Curiga23 Bab 23 Soal Telepon Genggam24 Bab 24 Ribut Besar25 Bab 25 Alexander Damar26 Bab 26 Akhirnya Terbuka27 Bab 27 Bukan Perkara Selingkuh Biasa28 Bab 28 Siapa Saja Terlibat 29 Bab 29 Biarkan Aku Sendiri30 Bab 30 Harta Yang Paling Berharga31 Bab 31 Bikin Sebel32 Bab 32 Mencari Sekutu33 Bab 33 Aku Mau Bukti34 Bab 34 Ayo Kita Adu Skill35 Bab 35 Para Menantu36 Bab 36 Pelajaran Pertama Dari Vivi37 Bab 37 Saling Mengancam38 Bab 38 Jangan Kaget39 Bab 39 Mewujudkan Rencana Yang Tertunda40 Bab 40 Siapa Menang 41 Bab 41 Titik Lemah42 Bab 42 Kalau Uang Bicara43 Bab 43 Tentang Rasa44 Bab 44 Ada Cinta45 Bab 45 Bagaimana Caranya46 Bab 46 Bergerak Cepat47 Bab 47 Harga Diri48 Bab 48 Emosi Telah Muntah49 Bab 49 Mati Kutu50 Bab 50 Sudahi Tangismu51 Bab 51 Kerjasama52 Bab 52 Pertemuan (Tanpa) Disengaja53 Bab 53 Kompromi Baru54 Bab 54 Taktik Baru Sang Bupati55 Bab 55 Tentang Satu Milyar56 Bab 56 Fitnah 57 Bab 57 Aku Pusing58 Bab 58 Tindakan Dudung59 Bab 59 Oh, Ketahuan!60 Bab 60 Jangan Terlalu61 Bab 61 Rusak Otak62 Bab 62 Misi Telah Komplit63 Bab 63 Menjadi Teman64 Bab 64 Pulang65 Bab 65 Salah Siapa66 Bab 66 Yang Dilihat Mata67 Bab 67 Karma68 Bab 68 Bukan Badai Biasa69 Bab 69 Janji Temu70 Bab 70 Jagat Vs Reinald71 Bab 71 Sang Nyonya