Kelakuan Papa Mertua
ngan untuk menjauhkan telepon ge
Vivi nelpon
n dengan cara yang menyakitkan hati. Namun dia tahu jika Jagat mendengar yang sebenarnya, pasti a
ngomong yang engg
bilang ... kalau kita mengadopsi bayi itu, dikuati
apas. Dia mengucap istig
arus mau ya, Mas?" ujar Riana. Matanya sudah berkabut. Terin
ngan dipaksa, Dek. Sini ...."
tes. "Tapi kalau beneran viral gimana? Aku enggak bisa bayangin ..
lam. Kita pasti bisa menghadapi sama-sama,
asan sosok Ibu, Bapak dan keluarga besarnya muncul bergantian. Oh, bagaimana kalau teman-teman dan r
yuk!" Jagat berkata seraya
penuh. Males ah, enggak bisa betul-betu
k aja
ekspresi kaget, lalu menatap wajah J
blak. Menurutnya seblak adalah salah satu makanan aneh. Namun demi menghibu
Jagat
r tombol hijau. Tidak lupa memencet satu
i Papa baru pulang, Karisma tetap menuntut kamu atau
agar membuat keluarga kita tersiksa." Kini hadir suara Papa.
ma, resikonya besar dan masalah bisa melebar kemana-mana. Tapi jika kamu mengadopsi bayi itu, pasti tidak aka
n Mama. Jagat menatap Riana lama, matanya men
a untuk menerima bayi itu, Gat
ipi istrinya dengan penuh kasih sayang. Tanpa sadar air mata
ahakan. Minimal untuk meredam kemarahan Karisma terlebih dulu. Semoga setelah b
"Papa akan sangat berterima kasih, samp
Wajah lelakinya itu
u? Ma-maksud aku enggak mungkin kita menye
bersedia dulu, nanti Mama ya
Lagi, dia men
aksa, jangan pikirkan aku ... hu
. Cuma kamu yang bisa
ama Ibu dulu ya," des