Kelakuan Papa Mertua
il bayi itu, betul-betul peremp
a ada di dalam mobil, menuju pulang ke Jakarta. Sedari Vivi mengangkat koper dan keluar
ku pun bisa tersinggung kalau kamu terus menerus menjelek-jelekkan Papa. Aku tau Papa salah, tapi enggak ada gunany
ngannya dilipat dep
apas Vivi. Semakin lama napas perempuan cantik
perbuatan serendah itu, ternyata sekarang keluargamu juga. Padahal tadinya aku b
ala istrinya. Dia elus dengan sayang pe
ua ini," kata Tyo pelan. Lelaki itu menatap Vivi seki
-anaknya? Tidak masuk akal," jawab V
n dia tidak dituruti. Mama sama sekali tidak egois, dia yang paling menderi
amatkan
a imbasnya kan? Bayangkan seandainy
terkepal kencang. "Aku ingin be
idak mau bayi itu, ya udah. Habi
rempuan kampung itu? Jujur, aku memang tidak suka dengan Riana sejak awal
, lahir dan besar di kampung.
yang dari kampung, perempuan Jawa juga, tapi
n di luar yang biasanya dia nikmati sepanj
kalau Mama benar-benar mema
lau membujuk mungkin iya," timpa
perselingkuhan. Astaga ... kenapa Papa bisa berbua
di luar dugaan bahwa Papa mertua mereka yang berprofesi dosen
Vi," kata Tyo. Dia sudah meng
rmalam di kota ini, besok pagi baru balik ke Ja
pagi, bahkan koper berisi pakaian belum sempat dibongkar. Seperempat jam
r Vivi. Dia meninggikan volume gawainya. Terdengarlah suara khas per
ebahkan badannya. Sedang Vivi menuju
pa Vivi begitu panggilan te
alah panggilan pertama dari kakak iparnya itu, selam
atau masih di ruma
pu-pulan
ih kalau ngomong t
membuat Riana bertambah gugup
kamu dipaksa Mama unt
ebelahnya. "Ka-kami masih mau mikir dulu,
as, Ri. Bukannya mau ngajarin kamu melawan mertua, tapi permintaan Mama itu udah keterlaluan. Orang berselingkuh itu kalau dibela, akan melakukan ha