icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Adegan Panas Malam Pertama

Bab 3 BERGAIRAH

Jumlah Kata:1707    |    Dirilis Pada: 17/03/2024

ah berangsur sepi. Malam pun semakin larut. Satu per satu di antara mereka yang telah hadir, pamit undur diri kep

emakai high heels. "Yaank ...!" rengek Maya dengan Manja, di

tanya Arthur menoleh ke samping, mel

s memegangi kakinya yan

ikut memegang kaki istrinya. Di raba, dan dia c

ek Maya semakin manja. "Mungkin, kare

atas kakinya, memijatnya dengan serius, berusaha unt

sanya yang lebih bahagia, ketika kita bisa mencintai, dan juga dic

Arthur yang terus memijat

awab Maya

irik Maya dengan kerlingan mata genitnya,

ya memalingkan waja

in?" Arthur menarik tubuh Maya ke

rhenti karena Arthur membungk

ciumannya. Arthur memegangi kepala belakang Maya dengan tangan kanannya

a menikmati setiap kegiatan Arthur. Sekarang, Maya merasa menjadi orang yang paling munafik. Jiwa, dan raganya kali ini tidak se jalan. Raganya mau melepaskan diri dari Arthur, dan me

i Arthur, dan Maya. Mereka tidak mau mengganggu aktifitas dua sejoli yang sedang saling bertautan bibir

am rongganya. Arthur mengusap lembut punggung istrinya dengan bibir yang tetap menyatu dengan Maya. Sedangkan Maya telah mengalungkan tangannya ke leher sang suami dengan sangat manja. Tangan Arthur menjalar, menjelajah tiap lekuk tubuh wanita

oli itu berdesir seakan terkena sengatan listrik, membuat mereka semakin enggan untuk melepaskan satu sama lainnya.

ru, Arthur tidak bisa move on dari sana. Dia merasa ketagihan untuk bermain di gunung sintal milik istrinya. Maya yang mendapat pi

n mereka. Karena, merasa sesak napas, dan keba

saling lempar senyuman yang penuh arti, da

enarik Maya ke dalam pelukannya

tuk ku miliki, dan ku jadikan permaisu

u sebagai seorang istri mu." Maya membalas pelukan suaminya dengan perasaan

a untuk mencium bibir ranum sang istri. Tapi, aksi Arthur langsung di gagal kan oleh Maya. Maya menepis wajah Arthur dengan tangannya,

ermain sebuah permainan kartu yang biasanya dimainkan oleh sekelompok orang. Maya tid

gumam Maya pelan, yang masi

hilaf gimana?" t

dangkan di depan sana masih ada teman-teman

las ciuman aku?" uca

kita sedang berciuman seperti tadi. Mereka akan mele

man sama aku," jawab Arthur meras

mungkin aku menyesalin

t, sudah malam." rengek Maya,

nggendong tubuh Maya ala bridal style menuju kamar

lungkan tangannya ke leher Arthur, dan memainkan jemari lentiknya di sekitaran leher bela

undang si tombak pusaka untuk berdiri menantang di balik celananya. Tombak pusaka yang sudah berada dalam mode on itu

ik Arthur dengan suara berat karena gelor

kasih ampun. Aku akan hukum kamu sampai gak bisa b

seakan semakin menantang sang suami. "Bena

ntikannya. Tapi, aku gak bakal menghentikannya. Kamu harus bersiap-siap

jawab Maya yang juga sedang

sempat terlepas saat Arthur menidurkannya di ranjang. Arthur beranjak naik ke atas tempat tidur tanpa melepaskan pagutannya. Tangan Arthur bergerilya kesana kesini, dan menerobos

il yang masih belum begitu terbentuk di dalam sana. Dia memainkan, dan memelintir bola kecil di pucuk bukit kembar itu dengan gemas, sesekali dia membuat

yang lebih. Tangan Maya bermain-main di sekitaran roti sobek yang kini berada di atasnya, saat tangan Maya menyentuh bu

okan daging berbentuk sosis yang sudah mengeras itu dari balik kain yang menutupinya. Sedangkan Arthur kini beralih posisi,

engan sangat rakus, beberapa tand

gitu saja dari mulut Maya ketika Arthu

thur, saat Arthur menghisap, dan menjilati

in di antara dua bukit kem

berdansa di dalam rongganya. Sekarang, Arthur, dan Maya benar-benar sudah di mabuk hasrat dalam diri mereka. Pemanasan yang beraw

ckpot dalam permainannya. Birahi Arthur seperti sedang disiram air telaga. Tangan Maya yang lincah, di tambah goyangan puting beliungnya di atas pusaka Arthur membuat Arthur benar-benar gila di bawah dirinya. Walaupun Maya bergoyang t

suami. Dengan Mata berbinar, Maya memainkan dua bulatan kecil itu. Dia memelintirnya pelan, dan sedikit menariknya lembut. Tidak puas dengan memelintir, d

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka