Adegan Panas Malam Pertama
dua mempelai, dan seluruh keluarga inti dari kedua belah pihak. Acara yang diadakan di rumah Arthur Itu, sudah b
itu, hari pun semakin gelap. Jarum jam sudah menunjuk angka 11. Itu menandaka
i hadapan para tamu undangan. Senyum kebahagiaan selalu terukir di bibir mereka berdua. Sesekali, Arthur membawa jemari lembut Maya ke bibirnya. Dia mencium jemari
, dengan tangan yang terus m
bil tersenyum. Senyuman Maya it
a Arthur yang berbicara setengah
cipinya" jawab Maya membanggakan diri sambil m
i kamu tidak mau menciumku sampai lupa diri seperti tadi" ucap
han mau merasakan kemanisan dari istriku untuk kucicipi." Tangan Arthur melingkar di pinggang Ma
ngan Arthur dari pinggangnya. Namun, san
bisa mencicipi kamu?" goda Arthu
ngkan wajahnya yang sudah bersem
sama orang lain." Tangan Arthur membelai pipi Maya, dan membawa wajah
ap bekas ciuman Arthur di
ergemuruh, dengan nafas yang terasa berat. Mungkin, itu terjadi karena Maya tidak biasa berdekatan dengan lelaki manapun, dan Arthu
Maya dengan desiran darah di dadanya yang terasa tidak karuan. Perasaan
k." puji Arthur yang menatap
amu. Kamu juga sangat manis, manis sekali ... sehingga, kelebihan kamu itu membuat hatiku klepek-klepek ti
akan tetap menguasai diriku, dan akan selalu bertahta di singgasana jiwa ini," Arthur m
dengan senyum mengejek. "Lebay ...," uca
hatiku." Arthur menarik tangan Maya, dan membawanya kembali mendekati mulutnya, Arthur menciu
, pura-pura frustasi. Padahal di hatinya sudah bersorak bahagia mendengar ucapan dari suaminya, uca
biar aku buktikan sekarang juga, agar kamu percaya kalau aku serius dengan u
idah Arthur menerobos masuk ke dalam rongga mulut Maya, berdansa di dalam sana dengan lidah Maya. Ciuman itu berlangsung
saja mereka lakukan berhasil membuat mereka berdua seperti selesai menaiki wahana roller coaster. Saa
denganmu. Apalagi sudah halal begini, rasanya, aku mau menerkam mu sekarang juga," Arthur membawa tubuh Maya ke da
h berat, di dekat telinga Maya, dengan tangan yang mengusap lembut tengkuk istrinya. Bisikan, dan belaian Art
k tahan lagi," tangan Arthur terus membelai tengkuk istrinya den
ang sangat sensitif, dia Menarik lepas dirinya dari pelukan Arthur
ndar begitu," Arthur kembali mena
mu yang malu-malu kucing seperti ini," Arthur memegangi kedua pipi Maya, d
orang!" Maya menarik dirinya. Namun,
ancarkan Aksinya menciumi seluruh wajah perempuan di hadapa
perbuatan suaminya. Tangan Arthur sudah menjalar dan menggerayangi tu
kan saja mereka, toh kita buat pahala. Bukan berbuat dosa
berapa orang teman Arthur datang menghampiri mer
wab Arthur melepaskan
i hadapan teman-teman Arthur, dia tidak punya keberanian untuk menengadahkan wajahnya menyambut kedatangan beberapa orang tamu und
satu di antara mereka yang mendekati
r lagi!" imbuh
sini," jawab Arthur santai, seakan tidak terj
an cari mangsa, he he he ...."
untuk main-main lagi!" jawab Arthur memperingatkan teman-tem
ni, iya, gak?" tanya Varo kep
jawab mereka
ratis," ucap Varo yang tidak mau
yang banyak, ya!" ucap
ti!" jawab mer
mbali!" kata teman Arthur yg sudah bers
eluasa! kami akan menunggumu sampai selesai di depan sana," b
an. Tapi, memorinya langsung tersambung dengan saran dari