Wedding Chaos
intai wan
harap karena aku men
i dalam pikirannya. Sungguh, ia memang tahu bahwa ia menikah bukan karena cinta, tetapi bisakah Alan sedikit saja menjaga perasaannya
ditumpanginya mengudara, berat rasanya Salsabila membuka suara. Terlebih lagi Alan di sampingnya sama sekali tak sedikit pun menan
n beban yang berat. Apa kabar ia harus menghabiskan waktu dan hanya berinteraksi
erti sekarang ini saat ia diajak menjelajahi kota tersebut, seharusnya Alan menggandeng dirinya jika ia putuskan melangkah cepat, satu langkah lebar milik Alan ad
ahkan tak menoleh sekedar mengecek keadaan istrinya. Mungkin saja Alan
... so
sar. Meski banyak orang melangkah di sekitarnya, perempuan itu terlihat mengusap telapak tangan
ya. Begitu Salsabila menengadah, ia temukan telapak tangan kosong seseorang, tetapi ketika melihat pemiliknya-justru laki-laki itu tengah melihat
g naik mobil, tahu kenapa?" Salsabila menggeleng polos saat itu. "Karena angka kecelakaan di sini lumayan tinggi, terus ...." Alan menatap ke arah sekitarnya. "Dan juga, di sini banyak tukang tipu dan pencopet. Jadi, tol
ngan. Genggaman itu begitu erat sampai Salsabila tak mampu berkata-kata lagi, hanya pijar bola mata serta
an sekitarnya, tetapi tangannya tidak sempat meraih kamera polaroid yang sengaja ia siapkan pada sling bag miliknya. Belum lagi saat Alan enggang melepaskan tangan sang istri, terus menggandengnya ke mana pun
rkumpul di sana, mematuk makanan yang diberi seseorang, begitu seorang anak kecil berlari mengejutkan, para merpati terbang rendah, setelah itu berkumpul lagi seolah tak
n tempat semacam itu. namun, ia mengalah saat mengikuti arah pandangan S
ku tidak ada niatan untuk membawa satu pun dari
kan pegal saat kakinya terus dipaksa melangkah, mungkin sebab perasaannya berubah merah muda. Apa pun yang ia lihat semuanya mena
arian Flamenco di tepi jalan, sebuah topi sengaja diletakkan di dekat para penari-sekedar menjadi lambang b
iarkannya diam barang sedetik saja. "Mas, sebenarnya kita mau ke mana?" tanya Salsabila di sela langkah kaki keduanya. Salsab
," sahut Alan menat
n Barcelona yang baru Salsabila lihat lantas lenyap tak berbekas, ia teringat lagi akan ucapan Alan sebelum mereka serahkan boarding pass kem
Alan. Seketika langkah keduanya sama-sama terhenti, netra yang juga saling tertaut, sebelum Alan kembali mera
lam diri Salsabila berubah abu-abu sekarang. Tidak ada yang salah dari La Sagrada Familia, yang salah adalah kenangan seseo