Terjerat Cinta Dosen
kepala sekolah mengumumkan hasil kelulusan, mereka lulus seratus persen. Anak- anak bersorak sorai menyambut pengumuman dari kepala sekolah. Suasana hening, saat kepala sekolah mengumu
embawa pilox untuk mencor
ih suka masuk kelas. Duduk di bangkunya. Shinta yang di sampingnya
di sini? Nggak ikut cora
aku lengserkan ke adiku. Ia baru lulus SMP. S
ni, seragamnya nggak ikut cor
corat-coret." Shinta menjelaskan alasannya tidak bergabu
ga ada beasiswa masuk ke Universitas
nta tanganya mene
h tangan Amelia dan mengandengnya. Mereka menuju ke kantin. Ta
k orang kaya di kota ini. Sayangnya ia termasuk bandel. Suka membolos, tak jarang di kantin te
nggu!" kata Shinta sewot, Sedang Am
ik tangan Amelia untu
ngejar mere
!" Roni mengeja
rhenti da
Mendengar ucapan Roni, Amelia sewot. Tapi di t
ulang bersama Shinta!
wa. Ia selalu menghindari dirinya, pu
*
k mendaftar kuliah. Mereka semua mendapatkan surat itu tak terkecuali Amelia, ia bersyukur mendapatkan sepuluh besar di sekolahnya. Angan-angan
nta lebih dulu sampai di rumahnya. Ia melambaikan tangan pada Amel
Setelah membayar angkutan ia turun. Amelia berja
sibuk melaya
sapa Amelia melan
sibuk menjawab
lam!" jawab
a berganti pakaian. Segera mem
i itu pulang. Mama Ning ibunya
bu udah masak!" per
kan belum?"
k," jawab
. Orang tua Amelia orang biasa. Ibunya membuka toko sembako di depan rumahnya. Namanya Ningsih,sedang Ayahnya bernama pak Trisno seorang petani. Wala
tau pergi ngojek?" tanya Am
elanjutkan makanya. Setelah makan Amelia mencuci piring, l
anggil
Tak menoleh, tanganya s
asiswa untuk melanjutkan kuliah," kata Amelia pel
elanjutkan kuliah. Dari mana biaya? Sedangkan adiknya mau lulus sekolah SMP. Dari hati yang terdalam, ia in
kolahkan kamu. Ku harap kau mengerti
atanya. Ingin Ningsih seperti orang tua l
makin bertekad ingin merubah nasibnya. C
a." Air muka Ningsih tambah sendu. Ia semakin meras
lolos begitu saja membasahi pipinya.
r dulu." Nin
ersitas mengadakan beasiswa, salah satunya Universitas Dharma Bakti. Universitas swasta bonafid di Semarang. yang Membu
dinding menunjukan pukul satu siang. Merasa dirinya belum sholat
Trisno sambil meletakan cangk
lumpur. Amelia merasa kasihan. Ia membuat teh
dah di meja. Am
. Terima
orang tuanya. Juga untuk dirinya sendiri. Semoga ada beasiswa penuh untuk dirinya. Ada ketenangan setelah melakukan kewajiban. Ia melepas mukenanya dan menaruh di captok. Kembali duduk di depan laptopnya. Mencari informasi tentan
sam