Terjerat Cinta Dosen
uga sangat bersyukur ini adalah Anugerah yang indah. Saking senangnya orang tua Amelia mengadakan syukur
lia harus kembali ke kosan, Setelah perjalanan hampir memakan waktu empat jam, akhirnya
ia pun beranjak dan wudhu dan menunaikan Sholat Isya. Kantuk menghinggapi mat
, walau kantuk masih mengelayut, ia paksakan. Amelia menuju
membuka korden, Amelia kemudi
ena tak ada yang kenal di sana. Seorang wanita berkaca mata dan berhijab
dari kota mana?" sapa
ung," sahut wanita ca
i kota pemalan
n masuk. Ia memberitahu nama siswa yang mene
uk, malu sekaligus merasa tak enak dengan tatapan binar
k h
dah punya temen di sini. Orang perantauan juga. Maryam orangnya ceria juga pandai berg
napa d
lian sebelum memulai pelajaran," Amelia
i pelajaran ke ruanga
melia. Gugup dan grogi
lia pada Maryam. Ia tahu Amelia binggung tap
tomi tubuh manusia se
dulu. Aku tunggu ditempat parkir depan ya."
kosong temannya hingga
i melihat ke arah pintu harap cemas kalau Amelia tak ingin menemuinya. Amelia deg-d
elia menarik ku
t langsung berdiri lagi. Ia mengigit bibir
. Ryan merasa senang men
melia geram ingin rasanya nimpuk do
sih p
duduk di hadap
k memanggil saya
saja baru 25 tahun. Tapi kalau berdua gin
deh! " batin Ame
man. Apalagi netra coklatnya berhasil menembus jantungnya. Tapi
saat melihat
bersihkan ru
n. Padahal ruangan ini bersih. Apa mak
sembari melipat kedua tanganya di dada. Kemudian
" ucap Ame
ambil sapu dan pel-pelan. Saat menyapu, netra Ryan tak lepas
aan saat melihat wajah gadi
asih berdebu. Pantesan Dosen ini meny
. Ryan masih saja memperhatikan, hingga i
ersih pak, aku pulan
Ryan mencoba mena
lik badan me
patnya kabur dari ruangan ini. Tapi tampaknya harus bersabar sebe
ang lima puluhan ri
ajan kamu,"
sih," ucap Amelia men
Ryan. Ryan merasa bersalah memberi ua
gejar
bir Ryan ia merasa bersalah, ta
Pak, saya mau
a menatap punggung Amelia yang
ri di toilet ia lupa,
an dari Maryam. Ia menepuk jidatnya sendiri. Lupa mengabari
uruh menyapu dan mengepel di
nggu di tem
ke
ernyata masih setia menunggu parkiran. Kasihan dia,
n. Maryam sedang duduk di bangk
ung pulang yuk." Amelia
ta makan mie ayam
laper, tapi demi Marya
ikl
mahasiswa. Harganya juga pas untuk kalangan para pencari ilmu ini. Amelia dan Maryam memesan mie ayam. Mereka menikmati mie Ayam sambil men
ambu