Om Duda I Love You
mekakan telinga seluruh penghuni rumah. itu hal biasa yang terjadi setiap harinya. Para a
s cantik yang masih setia bergel
bangun!" teriak
ekel ke sekolah."Rengek Baby deng
sura bariton lelaki masuk ke dala
memeluk tubuh kekar lelaki tampan
Baby 'kan pengen makan di kantin Mbok Nai." Ujar gad
-apa, gak bawa bekel, t
Keluh Baby dengan bib
ah sang adik. "Ayo cepat bangun,
pertamanya itu, Kenan memang baik, sangat baik , memanjakan Baby, namu
ama Baby, di usianya yang muda le
gh school. Kerap di panggil Baby, sangat cocok dengan pemilik nama itu, badan Baby mungil, den
laki, yang pertama bernama Kenan Arganda Putra, seorang lelaki tampan berprofesi sebagai CEO muda. Kakak keduanya juga laki-laki bernama G
erada di meja makan menoleh ke arah gadis perian
g Mama dengan mata melotot saat melihat bibir
ewasa, jadi Baby pakai lipstick juga agar terlihat dewasa." Dengan polosnya gadis itu berucap. Membuat keempat orang yag mendengar menggele
pp
ipstick sampai belepotan. Maklum Baby tidak pernah memoles wajah
gil Kenan, tangan
Baby menutup bibirnya dengan tangan, saat tahu Ken akan menghap
suara dengan sangat lembut. Lelaki itu memang sangat menyayangi Putri kecilnya i
pi
dingin Kenan mebuat Baby mau tidak mau
uannya, tak peduli jika pakainny
Baby dengan tissue, hingga lipstick mer
pun, jangan pakai itu lagi, paha
pengen jadi dewasa Bang Ken."
ab
pat, lalu bangkit dari pangkuan K
la tersenyum, mengecup sayang pipi Baby, lalu mengam
a mulutnya
kediaman Arganda. Tak cuma dengan Gentala Baby sering minta di suap. Sama K
a mau makan, turun
suap Baby."Jawab gadis itu tak i
arkan Bang Talanya sarapan." Panggil Kenan menepu
duduk ke pangkuan Kenan. Tala hanya bisa geleng-geleng deng
iasa Anina akan mengantarkan angg
Pamit Agam, selalu seperti itu, Anina bahkan hapal kalimat i
a M
u
cup kening
juga ber
u
p sayang pipi
rean ya Ma, ada latihan basket soalnya." Pamit Tala m
ti-hati, ingat
ut kedua lela
ma siapa Sayang?" tany
a 'kan anterin Baby?" tanya gadis mungil itu me
ng kepala sang adik. "Iya Abang sel
en banyak-banyak." Gadis cantik itu memelu
g By?" tanya Tala dengan
tubuh lelaki tampan itu, tinggi Ta
gat amat sayan
amu." Sahut Tala mengecup
t." Suara sang Mama menghentikan dra
an, takut nanti ada hihihi."ucap Baby menirukan suara ketaw
jannya Mama potong loh!" Ancam A
deh." Kesal Baby menger
n membukakan pintu mobil
iak Baby melambaikan ta
ng, janga
hat tingkah random Baby. Dua mobil dan satu motor itu pun pergi bersam
habis pulang, soalnya 'kan Abang Tala hari ini latihan basket, Baby gal a
ari mengusap sayang s
ti Abang j
mendengarnya. "Terimakasih Aban
nnya ada 'kan? Mama gak potong
g Tala baru kasih Baby uang, karena Bang Tala la
nament lagi?
tapi masalah uang jangan di ragukan lagi lelak
bahin lagi jajanny
lau niat kasih sih gak baka
akan, hari ini Baby gak baa bekel kan? Tapi ing
seratus ribu lima lembar dari Kenan, lalu mengec
g, hati-h
jangan
uk ke dalam gedung sekol
ja berlari.' Batin Kenan m
*
tuk memberi tahu jika ia akan ke kantor Kenan, jadi Pak Su
menit nih, nanti adeknya lumutan di sini baru dia tau
by merekah. Namun senyum itu seketika pudar meli
ya Baby dengan wajah yang sudah di t
tidak bisa menjemput Nona, maka dari itu saya yang di tugask
h ayo berangkat." Baby langsung masuk ke
Om Jo yang ku
n sikap jahil adik majikannya itu, dan
*
perusahaan sendiri dengan hasil kerja kerasnya sendiri di usianya yang masih terbilang muda. S
riak Baby yang sudah berlar
n kepalanya melihat sosok gadis yang masih mengenakan seragam itu
ari resepsionis. Wanita resepsionis itu hanya menahan kesalnya, ia cukup sadar diri untuk
!" setelah menjulurkan lidahnya Baby langsung kembali
adapan ruangan sang Abang tak mendapati sosok Nar
ak
engan kasar itru langsung menutup mulutnya sendiri dengan tang
by malu, dan tak enak hati. Apalagi mend
Baby dengan pelan menghampiri Kenan yang duduk berdampingan dengan Nara di sofa, sedangkan di hadapan Kenan ada lelaki
ah kenal adek
lah bergelut manja di lengan sang kakak, gadis kecil i
seorang lelaki, Gant
ndon sepertinya." S
tak hayal pandangannya sesekali menatap Baby
apat terdengar oleh semua orang.Maklum berbisik kat
n tanda tangan itu akan di urus seketarisku." Ujar lelaki di hadapan Kenan
bagaimana jika kita makan s
oji mahal yang melingkar di pergelangan tanganny
ak usah makan, bagai
baik
kan di luar." Ajak
rangkat!' girang Baby. "Kak Nara ikut kan Bang?
kantor, Baby pergi saja sama Pak Ken ya
sesuatu tidak? Mau ice cream? Coklat? Ahh mau m
kau tawari semua itu." Tegur Kenan
a, Baby pergi ya, hati-hati loh nanti ada hantu di sini, h
itu tak lepas dari pandangan seorang lelaki t
tahun, Rega merupakan duda beranak satu. Namun meskipun begitu jika ia berkata ia a
eduanya pernah berteman sewaktu Ke
akan makan bersam
e
otot sempurna