MISTERI KAMAR ADIK PEREMPUANKU
mandir seperti orang yang tak waras. Saat ini, aku hanya menanti kepulangan Ma
Cici. Malam itu benar-benar menjadi malam yang sangat menggemaskan bagik
benar-be
vasi Mas Deo bisa ad
h menunjukkan tanda larutnya malam. Dan angka yang terl
ah berlalu t
sin mobil memasuki pe
di sekitar. Kuamankan Cici sebelum pada akhirnya a
kiranku tidak bercabang lagi dan hanya fokus
k keduanya, isi kepalaku sudah hampir mel
pulangan Ema dan Mas Deo dengan
di ranjang kamu, Ema?!" tany
ketika membisu di
ati mereka seperti sedang berbin
enat, rasanya kecembur
terpecahkan oleh suara Mas Deo yang
adikku satu-satunya. Alih-alih mendapat ketera
ucap Ema yang benar-ben
f, apakah dia tengah melakukan kesalaha
ata di dalam sudah ada pakaian kotor punya keluarga Mbak. Aku tarik lagi deh pakaianku yang ada dalam me
at mau mengembalikannya, tapi lupa terus. Seriusan deh,"l
ari kepolosan bahasa Ema, ala
edor dong, Em." Cekal Mas
Sumpah sumpah aku n
uk menerima alas
ap mencegat pria yang dinan
s menghampirinya untuk memilih dan memilah say
a ibu yang jago dalam memasak,
r-dengar tadi malam suamimu pergi ke undangan sama
kegiatan rumahku tidak perlu dikonsumsi oleh orang lain juga.
mimu bergandengan tangan sama perempuan lain? Ya walaupun dia adikmu, tapi mereka kan tida
in merobek mulutnya yang le
negang. Panas menyer
mana?" tanyaku deng
soalnya kan dia juga per
i sama Mas Deo. Soalnya tadi malam aku merasa nggak ena
gangan tangan? Ck!
*
amiku. Dan, betapa terkejutnya aku saa
saku celana Mas Deo yang ternyata berupa struk
kapan wanita? Untuk siapa?" batinku be