MISTERI KAMAR ADIK PEREMPUANKU
m tangan itu?" tanyaku pada
tu. Tak henti kumenelaah jam tangan yang brand merekn
ngaku. "Ini dari teman lelakiku mbak. Ba
e
jamkan mata sesaat lalu ku hembuskan nafas singkat untuk menenan
ng ia banggakan. "Rahasi
ku pertanyakan. Mungkin bagi Ema itu terlalu privasi. Hingga m
a dia. Nanti juga Mbak tahu, yang penting Mbak doain aja adiknya ini. Mudah-mu
k mendoakannya. Meskipun dia adikku, tapi aku tak mau berbagi suam
Ema. Bagai langit dan bumi. Wajahku s
rigai semua perangai
a yang aku pikirkan itu terjadi pada adi
*
aku terjaga
waktu yang sama, aku terbangunkan oleh suasana. Aku mengocek kedua bulir ma
tkan dengan menghila
ar mandi terhenti saat melihat
l menggelung cepat rambut-rambut ke
egas kel
ke kamar mandi. Usai itu, aku bermaksud untuk men
kamar Ema, lan
ng itu lagi. Menghasilkan
g kotor. 'Sedang ap
engusik pikiran, lalu banyak lagi hal ya
i untuk melihat
n kumainkan berulang kali, tapi sayang tak terb
li, karena tidak bisa mel
ngsung menunduk berjongkok menyetarakan tubuh
aksikan seluruhnya keg
kepadaku. Aku hanya melihat jasad man
asurnya malah menari-nari. Kenapa bis
hampiri Mas Deo yang sedan
wajahku di balik cermin kamar itu
an bajunya santai,
au di pikiranku, sampa
gas main ketetangga sebelah. Kugendong C
tinggal di samping kediaman kami. Ada s
Mas Deo ngeronda nggak, sih?" tany
a, Bu? Pak Dek mah nggak p
PA
bola. Tegang. Darah
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis