Istri Yang Tak Dianggap
uh
," gumam Shella sembari m
rangkaian sidang perceraian suami dengan istri sebelumnya sampai
g t
tengah, berhasil membuat Shella mengerjap kal
lla berusaha memanggil asisten rumah tangganya. Lalu ia kembal
a bel tersebut kembali terdengar
yang masih asyik memainkan beberapa mainan lainnya, "Sayang, Mam
at kepalanya kemudian
k pi
a lantas bangkit dari duduknya
duga siapa seseorang d
kl
aja kedua mata wanita itu terbel
tubuh tinggi berpakaian r
a ya?" tanya She
i menampakkan senyuman lebarnya. Seketika
ong time no see,
e
membulat sempurna, tubuhnya terasa kak
jut dengan kehadiran lelaki yang dahul
enyelimuti, Shella pun berkata, "M-mau apa lagi kamu ke sini,
akan merasa terganggu, membuat Hans
," ucap lelaki itu bernada menyinggung, "Yah ... ma
aanmu dan tolong ti
Hans yang tak ingin ia dengar dalam ben
kan wanita itu sesekali mengedarkan pandangannya takut-takut
ihat bersikap tenang seolah tak
gan senyuman sinis ya
dak apa. Aku berkunjung ke sini hanya ingin be
a, dia bukan anakmu!"
amunya, Shella justru berlagak arogan, seakan-akan
ras habis, ia datang dengan senyuman namun tak disangka
panas tersebut tiba-tiba terdengar sua
etik kemudian muncul seorang gadis ke
terkejut bukan main, kenapa A
pur aduk, ia tentu tak ingin pu
nang, bibirnya menyeringai dengan indah kala ia bertemu
manis! Sena
alam saja," ujar Shella lekas berjongkok dan men
etta jadi takut," jawab Arshet
i berusaha membuat anaknya agar
t dipungkiri, ia terus berusaha mengendalikan sika
n menciptakan kesan buruk saat pertem
tanpa berpikir panjang ia kembali bangkit dan menatap Hans d
us, lalu mengalihkan pandangannya mengarah pada
ahulu menutup pintu tersebut bahkan sebelum ia memb
hnya seakan-akan kaku, terpaku dengan perkata
i akhirnya Hans mendengkus kesal se
ch
ya, lalu bertolak pingg
piaskan kekesalannya, niatannya untuk melihat gadis kec
ya cacian dan anc
bag yang sedari tadi ia pegangi tanpa
pa memberikan ini," g
yang sudah tertutup rapat t
erniat untuk memberikan hadiah itu, bukan hal aneh jika Shella menol
a kala ia membayangkan hal itu, "Tidak
lu meletakkan paper bag tersebut tepat di samping pint
*
ak akan kembali ke dalam hidupk
nya masalah tak berhenti sampai di situ. Pikiran Shella kini ter
tta yang tengah asyik mewarnai buku be
ta sembari mengangkat gambar
njawab pertanyaan anak
M
hella menoleh, wanita itu tampak melamun kala ia
a, namun kali ini ia menaikkan nada bicaranya hi
mendelikkan matanya,
at aneh sehingga membuat Arshetta sedikit me
sal, karena baru kali ini ia
anaknya pun merasa sedih dan menyesal, bisa-
teralihkan. Shella pun melihat layar ponsel yang memperlihatkan dereta
rnya lalu meraih ponsel itu da
m, dengan kedua mata terbuka lebar ka